Nasib TikTok Digantung, Content Creator Ajukan Banding
- 9to5Mac
VIVAÂ ;Â Nasib TikTok masih tidak jelas. Sejumlah departemen di Amerika Serikat (AS) memiliki keputusan berbeda perihal masa depan platform itu. Melansir laman TechCrunch, Minggu, 15 November 2020, Departemen Perdagangan AS mengatakan akan mematuhi keputusan yang dikeluarkan Pengadilan Distrik di Distrik Timur Pennsylvania pada 30 Oktober 2020.
Artinya, keputusan tersebut adalah memblokir operasional TikTok di AS mulai Jumat, 13 November waktu setempat atau Sabtu, 14 November 2020. Namun, Departemen Kehakiman AS mengajukan banding atas putusan Pengadilan Distrik Pennsylvania. Banding ini didorong oleh tuntutan tiga pembuat konten atau content creator TikTok.
Ketiga adalah Douglas Marland, Cosette Rinab, dan Alec Chambers. Mereka saat ini memiliki sekitar 1 juta pengikut di TikTok. Mereka menyatakan bahwa larangan terhadap platform tersebut akan berdampak pada kemampuan mereka dalam mencari nafkah.
Tidak sampai sana. Pengadilan banding AS di Washington DC menetapkan tenggat waktu baru untuk induk usaha TikTok, ByteDance Technology, supaya menjual operasional salah satu anak usahanya itu di AS. Tenggat waktu yang diberikan kepada ByteDance Technology hingga Desember 2020.
Sebenarnya, ByteDance Technology juga telah mencapai kesepakatan menjual operasional TiktTok dengan Oracle dan Walmart pada September lalu. Namun keputusan itu pun belum pasti hingga sekarang. Meski begitu, kesepakatan tersebut disambut baik oleh Presiden AS Donald Trump.
Di tempat terpisah, ByteDance Technology juga mengajukan tuntutan ke pengadilan banding Washington DC. Mereka meminta pemerintah AS untuk membatalkan perintah penjualan operasional TikTok di negaranya itu.
"(Tidak punya) pilihan selain mengajukan petisi ke pengadilan untuk membela hak-hak kami dan orang-orang dari lebih dari 1.500 karyawan kami di AS," demikian menurut keterangan resmi TikTok.
Sementara nasib TikTok masih digantung, mantan bosnya, Kevin Mayer, akhirnya memiliki pekerjaan baru. Ia sekarang bekerja di sebuah perusahaan investasi bernama Access Industries, yang merupakan milik pengusaha asal Ukraina, Len Blavatnik.
Di kantor barunya itu Mayer bertugas sebagai senior adviser yang fokus pada sektor media. Mayer mengatakan harapannya bisa membangun kesuksesan bisnis media dan hiburan untuk Access Industries.