Layanan Online Banjir Pengguna Saat Pandemi
- Instagram/@katadotai
VIVA – Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ternyata semakin marak digunakan masyarakat, terutama saat pandemi COVID-19 seperti sekarang. Misalnya saja penggunaan chatbot atau layanan obrolan virtual yang mengalami peningkatan pesat.
"Pertumbuhannya tiga kali lipat dari biasanya yang terjadi dalam 18 bulan. Ini hanya terjadi dalam kurun waktu enam bulan," ungkap CEO Kata.ai, Irzan Raditya, Kamis, 12 November 2020. Ia mengatakan jika AI memang bukan sebuah temuan baru. Namun masyarakat sudah menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari.
Baca: China Akan Jadi Pemimpin Kecerdasan Buatan, Pantas Joe Biden Kepincut
Irzan mencontohkan personalisasi dalam pemesanan layanan ride-hailing untuk titik jemput atau memesan makanan dan minuman sudah menggunakan AI. Selain itu pilihan konten dalam streaming video seperti YouTube dan Netflix juga menggunakan teknologi yang sama.
"Kami lihat bahwa penggunaan adopsi teknologi AI semakin marak di berbagai lini masyarakat," ujarnya. Sementara itu, pandemi COVID-19 juga membuat startup penyedia layanan konseling bersama psikolog, Riliv, melakukan sejumlah program. Terutama karena isu kesehatan mental juga mengemuka selama wabah berlangsung.
Salah satunya membuat kampanye agar orantua bisa lebih bersimpati kepada anak-anak melakukan belajar di rumah, termasuk saat mereka memiliki masalah maka para orangtua bisa merespons lebih baik lagi.
Sementara itu, CEO Riliv, Audrey Maximillian, mengaku banyak mengadakan kelas online. Salah satunya kelas Tenang di Rumah untuk tenaga kesehatan. "Karena, mereka sering berhadapan dengan pasien. Mereka mengakses premium Riliv untuk meditasi. Kita bikin untuk orang-orang yang makin aware dengan kesehatan mental," tutur dia.