Masih Banyak Karyawan yang Enggak Ngerti Kerja Digital

Ilustrasi pekerjaan di kantor.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pandemi memaksa banyak perusahaan untuk segera melakukan percepatan digital, dalam menjalankan bisnisnya. Sebuah studi menyebutkan, bahwa banyak pemimpin bisnis yang berupaya menghilangkan kesenjangan keterampilan.

PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemerintah Pastikan Kasih Perlindungan Penuh Jaga Daya Beli Pekerja

"Riset IBM Institute for Business Value (IBV) mengungkap, ada 4 dari 10 eksekutif human resources (HR) yang disurvei, mengatakan bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mewujudkan strategi perusahaan," ujar Country Manager HR IBM Indonesia, Husein Samy dalam konferensi pers virtual, dikutip Kamis 12 November 2020.

Studi juga menemukan, ada 120 juta pekerja dari 12 negara dengan ekonomi terbesar di dunia membutuhkan pelatihan ulang akibat kehadiran AI (artificial intelligence) dan otomasi. Diakui oleh para petinggi perusahaan, tantangan terbesar percepatan digital adalah kurangnya keterampilan karyawan.

Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI

Untuk mengatasi kesenjangan, 74 persen eksekutif mengaku telah membantu karyawan beradaptasi dengan cara kerja baru di tengah pandemi. Tapi, hanya 38 persen karyawan yang memiliki pendapat yang sama.

"Pemimpin perusahaan seharusnya melakukan perubahan untuk memenuhi ekspektasi karyawan karena adanya pandemi, seperti memberikan dukungan menyeluruh untuk kesehatan, pengembangan keterampilan baru, dan pengalaman karyawan yang mengandalkan pendekatan pribadi atau personal, termasuk bagi karyawan yang bekerja dari jarak jauh," lanjutnya.

Lindungi Keluarga, Indri Angga Prabowo: Ibu Cerdas Digital Jadi Kunci

Riset IBV bertemakan Accelerating the Journey to HR 3.0, bekerja sama dengan analis independen Josh Bersin dari Josh Bersin Academy. Studi juga menemukan, terdapat enam dari 10 perusahaan yang memiliki kinerja tinggi karena penggunaan AI dan analitik.

”Saat ini, banyak departemen HR berencana untuk mengadopsi teknologi, seperti cloud dan analytic agar bisa melakukan pendekatan terpadu dan mandiri dalam memenuhi tanggung jawab HR tradisional. Terutama terkait pemberdayaan karyawan melalui dukungan secara menyeluruh yang bisa mendorong perubahan strategis lebih besar demi kemajuan bisnis," katanya.

Menkomdigi, Meutya Hafid

Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

Pemanfaatan AI bertujuan untuk efisiensi. Dengan AI, pelaku UMKM memperoleh panduan langkah-langkah bisnis, membuat logo, hingga menyusun profil usaha secara otomatis.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024