Ada yang Menyeramkan di Maxstream
- Maxstream
VIVA – Layanan market place konten video on demand, Maxstream baru saja meluncurkan seri horor original terbaru, Dibalik Lubang Kunci.
Menurut Vice President Digital Content Creation Telkomsel, Nirwan Lesmana, peluncuran ini menjadi tanda komitmen pihaknya untuk menghadirkan hiburan lokal berkualitas dengan kearifan lokal.
Pemilihan genre horor sendiri karena menjadi salah satu yang digemari penonton. Contohnya adalah serial original lain, Nawangsih yang diluncurkan 2019 lalu yang juga mendapat sambutan hangat.
"Dengan ingredient yang sama masih dengan Ceria Entertainment, Mbak Melly (Goeslaw) yang bikin kreatifnya, musiknya dari mas Anto Hoed, dan ditambah penulis mbak Evelyn dengan casting yang menarik.," ujar Nirwan, Jumat, 6 November 2020.
Dia meyakini jika serial ini bisa sukses, terutama saat pandemi dan orang banyak yang mencari hiburan karena bosan beraktivitas di rumah. Selain itu juga, jumlah active user yang terus bertambah semakin meninggikan keyakinan tersebut.
"Penonton juga bertumbuh. Maxstream sudah memiliki 8,3 juta aktif user dan sudah diunduh 25 juta user," tuturnya.
Creative Director Lubang Kunci Series, Melly Goeslaw mengatakan jika dirinya memang menyukai cerita horor, dan menjadi salah satu alasan lahirnya Dibalik Lubang Kunci.
Selain itu, ide juga datang dari imajinasinya saat sedang bermain game. Ada juga pengalamannya saat sedang mengintip, waktu dirinya masih kecil.
Ide juga datang karena perhatian khususnya soal bullying di media sosial. Menurutnya, perilaku tersebut harusnya menjadi perhatian khusus bagi semua orang.
"Misalnya enggak sengaja mengucapkan sesuatu menurut kita enggak apa-apa, tapi menurut orang lain menyakitkan itu ternyata hasilnya bisa fatal. Bisa membuat orang itu dendam berkepanjangan dan fatal hasilnya. Tiga hal itu menjadi basic pembuatan cerita," kata Melly.
Gandhi Fernando Bawa Film Anak Kunti ke 10 Negara
Langkah ini menjadi bukti film Indonesia masih memiliki daya tarik di kancah internasional. Gandhi pun menyampaikan usulan kepada Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
