Perjalanan Panjang Penemu Teori Lubang Hitam Raih Nobel Fisika
- Durham University
Misteri lubang hitam atau black hole memang terpecahkan. Tapi butuh waktu yang sangat lama untuk diakui kebenarannya dan pada akhirnya diberi penghargaan tertinggi.
Adalah ilmuwan Roger Penrose yang dianugerahi Nobel Fisika 2020 karena berhasil menciptakan teori yang menjelaskan kalau lubang hitam bukanlah hal yang mustahil, tapi sebuah keniscayaan.
Bagaimana teori ini mengubah cara pandang kita melihat alam semesta? Pada suatu hari yang cerah pada 1964, Roger Penrose dikunjungi oleh seorang teman lama. Kosmolog Ivor Robinson kembali ke Inggris dari Dallas, Texas, AS tempat ia tinggal dan bekerja.
Baca: Ilmuwan Pakai Cermin Raksasa Cari Tahu Sosok Misterius Planet Sembilan
Setiap kali keduanya bertemu, mereka tidak pernah kekurangan bahan obrolan, dan pembicaraan mereka pada kesempatan ini begitu beragam dan tidak habis-habis.
Saat kedua sahabat itu berjalan-jalan di dekat kantor Penrose di Birkbeck College, London, Inggris mereka berhenti sebentar di tepi jalan, menunggu lalu lintas berhenti.
Perhentian sesaat dalam perjalanan ini bertepatan dengan jeda percakapan mereka dan keduanya pun saling terdiam saat menyeberang jalan.
Pada saat itu, pikiran Penrose melayang. Pikirannya menempuh jarak 2,5 miliar tahun cahaya melalui ruang hampa luar angkasa menuju massa quasar yang berputar-putar.
Ia membayangkan keruntuhan gravitasi mengambilalih, menarik seluruh galaksi lebih dalam dan lebih dekat ke pusatnya. Seperti sosok pesenam indah yang berputar-putar menarik lengan ke dekat tubuh mereka, massa akan berputar semakin cepat sambil berkontraksi.
Kedipan mental singkat ini mengarah pada sebuah ilham, yang 56 tahun kemudian membuatnya dianugerahi Hadiah Nobel Fisika.
Relativis adalah fisikawan teoretis yang menguji, mengeksplorasi, dan memperluas Teori Relativitas Umum Albert Einstein. Seperti banyak relativis, Penrose menghabiskan awal 1960-an mempelajari kontradiksi yang aneh, tetapi sangat rumit yang dikenal sebagai "masalah singularitas".