Startup Logistik Lokal Iming-iming UKM Dapat Rp30 Juta Per Bulan

Ilustrasi Ekspor Impor/Jasa Logistik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Pertumbuhan bisnis jasa logistik selama pandemi COVID-19 tumbuh hingga 100 persen. Bahkan, mencapai puncaknya dengan pertumbuhan hampir 400 persen di sepanjang September tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan penggunaan layanan e-commerce dan marketplace yang meningkat 69 persen selama masa wabah melanda Indonesia.

BPKH Gandeng Lulu Group Tingkatkan Layanan ke Jemaah Haji RI

Pernyataan itu menurut data dari perusahaan konsultan bisnis, RedSeer. Merespons lonjakan kebutuhan jasa logistik saat penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), startup logistik lokal TrawlBens ingin mengambil celah dengan gencar memperluas jaringan serta membuka peluang kemitraan.

Sebagai aplikasi kargo pertama di Indonesia, TrawlBens menawarkan jasa door-to-door yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam kegiatan pengiriman atau perpindahan barang dari dan ke seluruh Indonesia.

Robert Kiyosaki Prediksi Aset Ini Bakal Melesat Setelah Emas

Kepala Eksekutif TrawlBens, Beni Syarifudin, mengaku siap menjadi solusi permasalahan logistik yang dihadapi oleh para pelaku UKM, yaitu harga ongkos kirim atau ongkir yang mahal.

"Kami mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menjadi mesin penggerak yang memberikan layanan istimewa untuk semua orang," ungkapnya, Senin, 19 Oktober 2020. Ia menilai saat ini biaya logistik dari daerah-daerah, terutama di kabupaten/kota masih terlampau mahal.

Mendag Ungkap Penyebab Harga MinyaKita Melonjak Jelang Nataru, Kini Berangsur Turun

Beni mengklaim banyak produk atau hasil alam dari pelaku UKM sulit berkembang karena biaya logistik yang tinggi. Misalnya saja manggis atau nangka. Seharusnya kalau biaya pengirimannya murah, bisa jadi UKM menciptakan produk baru,” jelas dia.

Menurutnya, biaya logistik atau ongkos pengiriman seharusnya bisa turun 70-80 persen. Hal inilah yang melatarbelakangi TrawlBens hadir untuk memberikan layanan dan harga yang bukan hanya kompetitif, tapi murah. Beni menyebut kalau saat ini terjadi anomali dalam ongkos pengiriman di dalam negeri.

"Asal tahu saja. Ongkos pengiriman dari China ke Indonesia bisa Rp9 ribu/kilogram. Tapi mengapa dari Jakarta ke Makassar justru Rp30 ribu/kg. Atau, Jakarta ke Manado bisa Rp60 ribu/kg. Ini kan aneh. Gimana mau bersaing kalau ongkirnya saja mahal banget?" tuturnya.

Ia menerangkan pada tahap awal TrawlBens membuka lima usaha kemitraan. Kelima yaitu mitra bisnis, mitra ruang dan gudang penyimpanan, mitra kurir motor serta mitra transporter mobil. “Dengan menjadi mitra kami, UKM berpeluang memperoleh penghasilan hingga Rp30 juta per bulan," jelas Beni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya