Logo DW

Gak Cuma Komputer, Tubuh dan Otak Juga Bisa Diretas

Matthias Dippl.
Matthias Dippl.
Sumber :
  • dw

Menyiasati kekurangan fisik

Neil Harbisson adalah cyborg pertama yang diakui di dunia. 14 tahun lalu, ia memasang antena di kepalanya. Harbisson mengidap buta warna sejak lahir. Untuk mengimbangi cacat ini, antenanya dipasangi sensor untuk mengenali warna. Sensor mengubah sinyal menjadi frekuensi suara. Harbisson kini bisa mendengarkan warna.

“Itu mengubah cara saya menyikapi kehidupan. Saya merasa lebih terkoneksi dengan alam, karena saya merasakan pancaran inframerah dan ultraviolet yang ada di alam. Saya merasa lebih terkoneksi dengan spesies lainnya, karena saya berbagi indra dengan spesies yang bisa merasakan pancaran inframerah dan ultraviolet ini. Saya merasa lebih terkoneksi dengan alam semesta, karena saya bisa merasakan warna dari luar angkasa,“ ujar Neil Harbisson.

Elon Musk, pendiri pabrik mobil listrik Tesla yang tersohor pun optimis bahwa dalam 5 tahun mendatang, kita semua akan bisa merekayasa otak kita secara teknis. Ia ingin memicu penelitian intensif untuk merekayasa otak kita agar memiliki kinerja super tinggi. Apakah ini sebuah visi atau ilusi?

Batasan moral dan kekhawatiran

Mengoptimalkan kreativitas dan kinerja otak dalam fenomena yang disebut brainhacking ini memang menarik. Walau demikian, bahaya muncul ketika kita terlalu berharap pada teknologi ini. Miriam Meckel, seorang ilmuwan komunikasi menyampaikan kekhawatirannya terhadap fenomena ini.

“Kita punya pengetahuan tentang otak walau sangat sedikit. Meskipun begitu kita sudah mulai mengoptimalkan otak sebelum kita benar-benar memahaminya. Dalam otak terdapat semua hal yang membentuk kita menjadi seorang manusia: emosi, cinta, identitas, kepribadian dan kecerdasan. Kita merekayasa teknis dan mengorek berbagai hal. Ini adalah sebuah aksi di ranah perbatasan, atau bahkan sudah melewati batasan,” ujarnya.

Walau demikian, Miriam Meckel dalam waktu bersamaan juga merasa penasaran. Di Amerika Serikat (AS) ia menguji coba sebuah teknik dengan cara menstimulasi otaknya sendiri menggunakan listrik tegangan rendah untuk meningkatkan konsentrasi.