Ada Cara Menyelamatkan Es Kutub Utara
- Airlink Alaska
"Jika Anda menebarkan butiran silika di area dengan arus laut yang bergerak cepat, seperti di Selat Fram, mereka akan dengan cepat menyebar," membuatnya tidak efektif, katanya.
Proposal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keuangan, seperti siapa yang akan membayar pengeluaran tahunan untuk pembuatan, pengiriman, pengetesan, dan penyebaran butiran-butiran kaca yang dibutuhkan di Selat Fram, yang jumlahnya sekitar US$1-5 miliar (Rp14-73 kuadriliun).
Angka ini mungkin terlihat sangat besar, namun terlihat kecil bila dibandingkan dengan perkiraan US$460 miliar yang harus dikucurkan Amerika Serikat untuk menangani cuaca ekstrem dan bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan iklim antara 2017 hingga 2019 saja, ujar Field.
Para peneliti saat ini sedang menjajaki kelayakan pendekatan rekayasa-geo lain untuk menyelamatkan Arktik yang mencair, namun belum ada pendekatan yang tanpa masalah.
Salah satu rekayasa, misalnya, mengharuskan pembangunan jutaan perangkat bertenaga angin untuk memompa air dari kedalaman laut ke permukaan es untuk membuat lapisan-lapisan es lebih tebal, yang boros energi dan kemungkinan tidak terlalu efektif, kata Bitz.
Ia dan Serreze memandang pendekatan rekayasa-geo sebagai solusi sementara permasalahan perubahan iklim – untuk proyek butiran kaca adalah permasalahan suhu – namun tidak melakukan apapun untuk mengobati akar permasalahan.
Jika strategi Field berhasil seperti yang diinginkan, "Itu luar biasa," kata Blitz, "namun saya yakin bahwa tidak menghasilkan emisi CO2 sejak awal adalah pemecahannya."
Field setuju bahwa rekayasa-geo sama sekali bukan pengganti pengurangan emisi karbon. Sebaliknya, ia melihatnya sebagai kesempatan untuk mengulur waktu, sementara ekonomi dunia menghilangkan karbon dan mencegah dampak terburuk perubahan iklim.
Butiran kaca silika, ujarnya, adalah "rencana cadangan yang saya harap tidak akan pernah kita butuhkan".
Anda dapat membaca artikel ini dalam bahasa Inggris dengan judul The daring plan to save the Arctic ice with glass pada laman BBC Future.