Ada Cara Menyelamatkan Es Kutub Utara
- Airlink Alaska
Nasib es tebal di lautan lah yang membuatnya paling khawatir, terutama es-es tebal yang bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Es-es yang telah dewasa ini memiliki warna putih mengilap dan memiliki albedo tinggi, artinya sangat bagus dalam memantulkan sinar matahari yang masuk ke Bumi kembali ke angkasa.
Sementara itu, es-es yang lebih gelap dan muda biasanya terbentuk saat musim dingin di Kutub dan mencair lagi di musim panas. Tapi selama 33 tahun terakhir, jumlah es-es dewasa telah menyusut secara drastis, sebesar 95 persen.
Bagaimana jika, tanya Field, dia dapat menyelimuti permukaan es muda dengan material reflektif untuk melindunginya saat musim panas?
Apakah jika es-es muda memiliki perlindungan ekstra itu, mereka bisa tumbuh menjadi es-es dewasa selama bertahun-tahun, dan memulai proses pertumbuhan kembali?
Ia bereksperimen dengan silika atau silikon dioksida yang secara alami ditemukan di pasir dan kerap dipakai untuk membuat kaca, sebagai bahan pilihan.
Field menemukan pabrik yang mampu mengubah silika menjadi butiran reflektif, masing-masing berdiameter 65 mikrometer – lebih tipis daripada rambut manusia, tetapi terlalu besar untuk dihirup dan menyebabkan masalah di paru-paru.
- Perubahan iklim: Lapisan es di Greenland seluas 110 km persegi `terlepas dan terpecah menjadi kecil-kecil`
- Perubahan iklim: Musim panas beberapa tahun ke depan akan `terlalu panas untuk manusia`
- Perubahan iklim: Lebih dari tiga miliar populasi akan hidup dalam suhu panas ekstrem pada 2070
Butiran ini juga berlubang di dalamnya, sehingga mereka akan mengambang dan terus memantulkan sinar matahari bahkan ketika es mulai mencair.
Selama 10 tahun terakhir ini, Field dan timnya telah menaburkan butiran-butiran silika di sejumlah danau di Kanada dan Amerika Serikat, sejauh ini dengan hasil yang menggembirakan.