Ada Elon Musk di Belakang Militer AS
- The Atlantic
VIVA – Ada Elon Musk di belakang militer Amerika Serikat (AS). Ia bersama perusahaannya SpaceX membantu AS mengirimkan kargo peralatan perang ke seluruh dunia hanya dalam waktu satu jam, bahkan kurang.
Melansir laman The Sun, Senin, 12 Oktober 2020, militer Amerika Serikat ingin supaya peralatan perang yang ditembakkan melalui roket SpaceX ke langit bisa balik lagi ke Bumi tapi tepat sasaran.
Dengan menggunakan roket milik Elon Musk ini bisa memperpendek tenggat waktu distribusi. Sebab, biasanya militer AS mengirim peralatan perang dengan Pesawat Hercules C17 bermuatan 80 ton harus menempuh 15 jam perjalanan menuju Afganistan. Sementara jika menggunakan 'kendaraan' milik SpaceX waktunya cuma satu jam saja.
Kemitraan militer AS dan SpaceX, termasuk perusahaan dirgantara asal Texas, xArx, sudah terjalin. Pengumuman kerja sama ketiganya pun telah diungkap oleh Komandan Komando Transportasi AS, Jenderal Stephen R Lyons.
Menurutnya, beban pengangkutan perlengkatan perang AS melalui roket SpaceX akan sama dengan ketika menggunakan Pesawat Hercules C17. Roket akan terbang dari Cape Canaveral Florida, AS menuju ke Pangkalan Angkatan Udara Bagram di Afganistan.
"Coba Anda pikirkan soal (perbedaan) kecepatan tersebut (pakai Hercules dan roket SpaceX)," ungkap Lyons. Ia mengatakan begitu bersemangat bisa bekerja dengan SpaceX, karena roket andalan Elon Musk itu meluncur dengan sangat cepat.
Rencana pengiriman kargo peralatan perang ini memang masih dalam tahap awal. Namun, uji coba proof-of-concept akan dilakukan mulai tahun depan. Sebelumnya, Elon Musk pernah mengungkapkan keinginannya menggunakan roket untuk menjelajah Bumi.
"Maksud menjelajahi Bumi di sini bukan mengangkut persenjataan. Tapi membawa manusia dalam perjalanan super cepat ke seluruh wilayah di dunia," papar dia. Sebelumnya, SpaceX mengirim 57 Satelit Starlink ke luar angkasa saat umat Muslim sedang melakukan ibadah Salat Jumat, atau Jumat, 7 Agustus 2020 pukul 01.12 EDT atau 12.12 WIB.
Peluncuran Satelit Starlink yang menggunakan Roket Falcon 9 ini akan dilaksanakan di Pusat Peluncuran Complex 39A, Kennedy Space Center, Florida, AS. Mereka juga akan melakukan uji coba pendaratan roket yang juga milik SpaceX tersebut di atas kapal laut.