Pelajar SMA dan SMK Jangan Cuma Sekadar Lulus

Foto ilustrasi: Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin, 25 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

VIVA – Revolusi industri 4.0 memunculkan pemanfaatan teknologi baru dan kategori pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Dalam The Future of Jobs Report 2018 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), kategori pekerjaan yang akan mengalami peningkatan permintaan adalah Analis Data dan Ilmuwan, Pengembang Perangkat Lunak dan Aplikasi, serta E-commerce dan Media Sosial Spesialis.

Siswa yang Dipaksa Sujud dan Menggonggong oleh Pengusaha Surabaya Alami Trauma

Sebuah pekerjaan yang berbasis dan bergantung pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, Samsung Electronics Indonesia menghadirkan program Samsung Innovation Campus (SIC) di beberapa SMA dan SMK.

Baca: Daftar Ponsel Samsung Murah buat Belajar dari Rumah

Mengintip Sekolah Gratis Penggerak Keberagaman di Pangandaran

Program ini merupakan bagian dari kegiatan Corporate Citizenship yang telah berjalan dari Januari 2020 dengan memberikan pelatihan Coding & Programming yang terdiri dari Scratch 1, 2 & 3, Rurple, C-Programming, Arduino dan Algorithm Problem Solving Basic kepada para sekolah mitra.

Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto, mengaku butuh keikutsertaan beragam pihak untuk bisa mempersiapkan lulusan SMA dan SMK menghadapi revolusi industri 4.0.

Tim Misi Budaya Labshcool Cibubur Raih Juara Sopravista International Festivals di Italia

Menurutnya, adopsi teknologi pada revolusi industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri, yang salah satunya berimplikasi adanya disrupsi teknologi dalam berbagai lini.

Ia menyebut lulusan SMA dan SMK harus dipersiapkan dan dibekali dengan materi pembelajaran yang tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan dasar, tetapi juga berorientasi pada kebutuhan keterampilan di dunia kerja masa depan.

"Karena di masa depan akan lebih banyak kompetensi baru yang lahir, tuntutan skill baru, serta pekerjaan baru yang mungkin saat ini belum bisa kita bayangkan,” katanya, ketika berbincang dengan VIVA Digital dan beberapa media, Senin, 5 Oktober 2020.

Tak hanya lingkungan pendidikan, kontribusi perusahaan dan industri pun sangat berperan besar dalam hal ini.

Karenanya, ia mengapresiasi kegiatan tersebut untuk mendukung dunia pendidikan Indonesia. Ia berharap program pembelajaran yang dihadirkan bisa menjadi pembekalan bagi para lulusan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

"Adalah sangat penting untuk pendidikan bisa bersinergi selaras dengan link and match dengan dunia industri. Ke depannya, kami berharap kerja sama ini bisa lebih dalam lagi melibatkan industri dari hulu sampai ke hilir," jelas Wikan.

Sementara itu, Direktur Manajemen Penelitian dan Pengembangan Samsung R&D Indonesia, Risman Adnan, menyampaikan program ini sebuah program global yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan sekaligus kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi.

“Tantangan revolusi industri 4.0 akan sulit untuk dihadapi para lulusan SMA dan SMK jika tanpa dibekali pendidikan yang membentuk keahlian. Kami menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pada era tersebut,” ungkapnya.

Beberapa proyek sudah dikerjakan. Mulai dari SMK 1 Geger Madiun, Jawa Timur yang menghadirkan proyek Smart Hydroponic Technology (SAHYT). Proyek ini dibuat untuk memudahkan para petani untuk mengelola pengairan, penutrisian, pengontrolan suhu hingga pemasaran yang dapat menarik konsumen.

Kemudian SMK Al Huda, Kediri, Jawa Timur, yang membuat proyek Sistem Pengairan Otomatis (Smart Irrigation System) Berbasis Arduino. Proyek ini dilatarbelakangi oleh belum banyak masyarakat yang memanfaatkan sistem pengisian air tandon, penyiraman tanaman dan sistem pengairan tanaman secara otomatis.

Dengan adanya inovasi ini dapat memudahkan pengisian air tandon penyiraman tanaman secara lebih efektif, mengoptimalkan sistem penyiraman tanaman secara lebih efisien, sehingga ketahanan pangan mandiri bisa terjaga.

Selanjutnya Binus School Simprug Jakarta Barat dengan proyek 2D Platformers Arcade Game serta Binus School Serpong Tangerang yang mengusung proyek Automatic Dispenser for Hand Sanitizers yang dilatarbelakangi oleh Situasi pandemi COVID-19. Untuk cara kerjanya, cukup letakkan tangan di atas sensor maka pompa dalam dispenser akan aktif sehingga cairan dispenser akan terpompa keluar otomatis ke tangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya