Orang Indonesia Mudah Termakan Iklan
- wartaekonomi
Informasi dari mulut ke mulut juga menjadi pengaruh penting dalam mendorong terjadinya unduhan dengan 44% responden menyatakan bahwa mereka menggunakan aplikasi berdasarkan rekomendasi dari teman, keluarga, atau rekan kerja. Ini serupa dengan rata-rata Asia Pasifik sebesar 45%.
Sebanyak 70% konsumen meningkatkan waktu mereka di aplikasi jejaring sosial, diikuti oleh podcast, musik dan audio sebesar 51%, dan bermain game di 41%. 44% menggunakan aplikasi pengiriman makanan beberapa kali seminggu, 35% untuk pengiriman bahan makanan/alkohol, dan 34% untuk belanja ritel.
Sementara itu, 20% menggunakan aplikasi pendidikan untuk orang dewasa beberapa kali seminggu, menandakan keinginan pengguna untuk meningkatkan keterampilan mereka sendiri selama periode ini. Saat bekerja dari rumah, sepertiga pembeli di Indonesia menggunakan aplikasi konferensi video beberapa kali seminggu, 32% menggunakan aplikasi keuangan, 31% aplikasi produktivitas, dan 28% aplikasi pereda stres.
"Kami melihat potensi besar aplikasi di pasar Indonesia untuk dapat berhasil dalam melakukan engagement dengan konsumen karena kami melihat bahwa konsumen telah menghabiskan lebih banyak waktu di dalam aplikasi selama periode ini. Pengalaman mereka sekarang akan sangat membentuk pandangan mereka tentang brand dan demikian juga hubungan jangka panjang mereka dengan brand tersebut," jelas Lemaire.
Karena itu, lanjutnya, brand harus meningkatkan upaya retensi dan penggunaan aplikasi. Brand perlu membangun kepercayaan dengan membuktikan bahwa mereka mampu mengelola data pribadi dengan aman dan menawarkan pengalaman pengguna yang menyenangkan di platform mereka. Brand yang dapat mencapai semua ini, kata Lemaire, akan memiliki dasar yang kuat dalam mempertahankan eksistensi aplikasinya.