Ngobrol Sama Pengikut Teori Konspirasi Harus Pakai Trik
- Instagram/@thruthtshirts
Teori konspirasi memberikan penjelasan naratif tentang mengapa suatu hal buruk terjadi, ujar Dr Colin Klein, profesor rekan di Australian National University College of Arts and Social Sciences.
Teori ini merupakan "coping mechanism" atau strategi pertahanan dalam menghadapi ketidakpastian.
Misalnya, beberapa ilmuwan telah beberapa kali membuktikan bahwa vaksin tidak menyebabkan autisme.
Tapi di sisi lain, mereka juga tidak yakin apa penyebab autisme sebenarnya.
Keinginan kita untuk mengetahui sebab-akibat tidak terpenuhi, sehingga kita mulai membuat teori, ujar Dr Colin.
Dr Micah Goldwater, dosen psikologi senior di University of Sydney, mengatakan ini sama saja seperti ketika kita mengarang cerita dalam benak sendiri ketika seseorang tidak membalas pesan kita.
Orang yang percaya pada teori konspirasi sering memiliki prasangka terhadap institusi seperti pemerintah dan perusahaan obat.
"Mungkin mereka tidak percaya pada institusi ini atau mungkin mereka merasa tidak diberdayakan oleh "status quo"," kata Dr Klein.
Orang yang merasa tidak berdaya lebih mungkin menyetujui dan menyebarkan teori konspirasi.
"Walaupun orang yang percaya pada teori konspirasi] mungkin berakhir di tempat yang salah, dalam banyak kasus, bibit keraguannya bukannya tidak beralasan," ungkap Dr Klein.