Kawah Meteorit Berusia 100 Juta Tahun Ditemukan
- U-Report
VIVA – Sebuah kawah meteorit ditemukan penambang emas di pedalaman Australia. Usianya sekitar 100 juta tahun atau saat dinosaurus masih hidup di Bumi. Kawah itu ditemukan kota Ora Banda Australia Barat.
Lebarnya mencapai 5 kilometer dan kemungkinan besar tercipta dari hantaman meteorit dengan lebar 200 meter atau berkisar dua lapangan rugbi. Sejumlah penelitian di kawasan tersebut sedang dilakukan.
Mengutip laman Live Science, Kamis, 24 September 2020, para ahli geologi menemukan sejumlah inti batuan yang tidak biasa di kawah itu. Direktur dan Pendiri Resource Potentials, Jayson Meyers, langsung memeriksa sampel inti bor dan batuan dari situs tersebut.
Ia juga memeriksa hasil tabrakan meteorit berbentuk kerucut pecah, yang mana bentuk ini berasal dari tabrakan dan membuat gelombang kejut bertekanan dan berkecepatan tinggi.
Selain disebabkan meteorit, kerucut pecah ini terjadi di lokasi pengujian nuklir. Menurut Meyers, pecahan itu bukan terbentuk dari nuklir karena tak pernah ada uji coba di lokasi tersebut. "Kami tahu mereka tidak melakukan uji coba nuklir di Ora Banda," ungkapnya.
Meyers menemukan jika terdapat kerutan di dalam kawah tersebut. Lokasi itu merupakan tempat batuan yang hancur kembali ke permukaan sesaat setelah hantaman dari obyek ruang angkasa.
Selain Meyers, para ilmuwan dari Universitas Perth, Australia juga menyelidiki Ora Banda dengan level mikroskopis. Mereka akan meneliti apakah mineral di sana telah menguap dan mengkristal karena ada tekanan tinggi dari meteorit.
"Energi yang dilepaskan saat (meteor) menabrak akan berdampak lebih dari energi gabungan dari setiap pengujian atom yang pernah dilakukan," papar dia.