Geger Planet Pi, Sangat Dekat Matahari dan Berputar Seperti Jarum Jam

Ilustrasi Planet Pi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Masih ingat salah satu rumus matematika keliling lingkaran adalah 2 dikali Pi, yang kemudian diganti menjadi 3,14? Angka terakhir menjadi besaran waktu suatu planet untuk mengitari pusat Tata Surya. Para peneliti menjulukinya Planet Pi.

Cerita Nurdin Halid saat Kerja Sama dengan Poltracking: Objektivitas, Jujur dalam Data

Mengutip laman Express, Rabu, 23 September 2020, hasil studi ini ditemukan oleh tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology. Mereka menemukannya dalam data yang diambil oleh misi K2 Kepler Space Telescope milik NASA pada 2017.

Penelitian ini memanfaatkan teleskop Speculoos berbasis darat yang ditempatkan di Chile dan Tenerife, Spanyol. Para peneliti berhasil menangkap sinyal planet yang mengorbit bintang sebagai pusat Tata Surya. "Planet (Pi) ini berputar seperti jarum jam," kata ilmuwan Prajwal Niraula.

Hadirkan Inovasi untuk Indonesia, 4 Peneliti Perempuan Raih Penghargaan L’Oreal - UNESCO For Women in Science 2024

Planet bernama K2-315b itu yang merupakan sistem planet ke-315 yang berhasil ditemukan oleh K2. Obyek luar angkasa itu diperkirakan memiliki ukuran seperti Bumi dengan radius 0,95 kali lebih kecil.

Prajwal bersama para peneliti menemukan jika Planet Pi atau K2-315b mengorbit selama 3,14 hari. Kecepatan Planet Pi saat mengitari Matahari mencapai sekitar 81 km.

Persepi Terbongkar Lindungi Skandal Data LSI, Dewan Etik Tidak Jujur

Para peneliti mengatakan Planet K2-315b hampir mustahil didiami makhluk hidup, termasuk tidak mungkin pula rumah bagi para alien.

Sebab, orbitnya pendek sehingga membuat Planet Pi sangat dekat dengan Matahari dan panasnya mencapai 176 derajat celcius ke permukaannya. "Planet Pi akan sangat panas untuk bisa dihuni makhluk hidup," ungkap Prajwal.

Petugas PLN saat memeriksa meteran listrik di suatu rumah susun di Jakarta.

KPK Temukan Data 10,6 Juta Penerima Subsidi Listrik Tak Tepat Sasaran, Nilainya Capai Rp 1,2 Triliun

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) mengaku menemukan penyaluran subsidi listrik yang tidak tepat sasaran.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024