Masih Pandemi, Jaga Tubuh agar Tidak Kekurangan Oksigen

Ilustrasi cek darah
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pandemi Virus Corona COVID-19 masih menjadi perbincangan dunia. Hingga Rabu, 16 September 2020, berdasarkan data Worldometers, total pasien COVID-19 di dunia mencapai kisaran 29,7 juta orang dengan tingkat kematian mencapai 938 ribu orang. Sementara untuk Indonesia, saat ini total pasien COVID-19 sudah mencapai 225 ribu orang serta jumlah kematian sebesar 8.965 orang.

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

Berbagai cara terus dilakukan pemerintah dan gugus tugas kesehatan untuk mengurangi angka kenaikan COVID-19 di Indonesia. Mulai dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga sampai imbauan protokol kesehatan. Namun, berbagai upaya tersebut tetap saja tidak cukup menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat saat ini.

Baca: Happy Hypoxia Gejala Baru COVID-19, Ini Kata Peneliti

Perut Buncit Mengganggu? Coba 5 Minuman Ini untuk Hasil Maksimal!

Sebab, masih banyak masyarakat yang tidak taat aturan dengan tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker dan menjaga jarak minimal 2 meter, yang membuat penularan COVID-19 semakin meningkat.

Masalah baru muncul dan langsung ramai dibicarakan mengenai penularan COVID-19 tanpa gejala happy hypoxia pada beberapa pasien yang terinfeksi.

Nyeri Lutut Hingga Sendi Ternyata Tanda Kurang Kolagen, Ini Sederet Bahayanya Jika Tak Cepat Diatasi

Mengutip situs BBC, Rabu, 16 September 2020, happy hypoxia adalah kondisi di mana pasien tidak merasakan gejala apapun, tapi kadar oksigen dalam darah pasien sangat rendah. Penurunan ini yang menyebabkan organ-organ tubuh tidak berfungsi secara normal.

Umumnya, tubuh manusia secara otomatis bernapas cepat (dyspnea) saat kadar oksigen dalam darahnya kurang (hypoxia). Kadar oksigen normal dalam darah manusia di atas 95 persen. Saat kadar oksigen berada di bawah 90 persen, maka seseorang akan bernapas cepat, dan pada titik 75 persen bisa kehilangan kesadaran atau pingsan.

Untuk pencegahan happy hypoxia ini dapat dideteksi sejak dini, dengan mengukur kadar oksigen di fasilitas layanan kesehatan terdekat atau kita bisa melakukannya secara mandiri, yaitu dengan alat pulse oximeter yang mampu mengukur kadar oksigen dalam darah.

Ilustrasi tes darah COVID-19.

South East Asia Sales Manager Dong E Ejiao Co., Ltd, Wang Ruquan, mengatakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh Virus Corona COVID-19 menyebabkan fungsi organ pernafasan manusia itu menurun, sehingga kadar oksigen dalam darah ikut menurun.

Oleh karena itu, pencegahan happy hypoxia akibat COVID-19 lain yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi produk kesehatan Fufang Ejiao Jiang, yang mengandung Panax Ginseng Radix, yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta memaksimalkan kadar oksigen dalam darah.

“Fufang Ejiao Jiang terbukti efektif meningkatkan kemampuan darah menghantarkan oksigen, meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh, serta khasiatnya yang mampu meningkatkan jumlah trombosit (darah merah) yang membuatnya terkenal sebagai obat demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia," jelas Wang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya