Indonesia Dikadalin TikTok
- 9to5Mac
VIVA – ByteDance menemukan tempat untuk melakukan investasi. Namun sayangnya bukan Indonesia, walau memiliki basis pengguna terbesar untuk Tiktok.
Mengutip laman Straits Time, Selasa, 15 September 2020, ByteDance mengikuti jejak sejumlah perusahaan lain untuk berinvestasi di Singapura. Beberapa di antaranya adalah perusahaan logistik asal Jerman ,yakni DB Schenker, kemudian Paypal. Rakuten, Twitter, dan Zoom.
Induk usaha Tiktok itu sudah memiliki 40 staf di Singapura. Kabarnya, ByteDance bersiap untuk ‘membakar uangnya’ dan menambah pegawai hingga ratusan orang selama tiga tahun ke depan.
Bukan hanya Bytedance, Tiktok juga ikut serta ke Singapura. Platform itu menurut laporan, juga memindahkan beberapa insinyur dari China ke Singapura tahun ini.
Tidak ada alasan pasti, mengapa ByteDance menjatuhkan pilihan untuk berinvestasi di Singapura. Padahal dari segi pengguna, Indonesia memiliki jumlah yang jauh lebih besar.
Menurut laporan Sensor Tower, Tiktok menduduki aplikasi non game yang paling banyak diunduh secara global untuk Agustus 2020. Jumlahnya lebih dari 63,3 juta instalasi, naik 1,6 persen dari bulan yang sama tahun lalu.
Indonesia jadi negara yang paling banyak mengunduh aplikasi selama periode itu, yakni sebesar 11 persen dari total unduhan. Brasil menyusul di peringkat kedua dengan 9 persen.
Daftar 10 besar unduhan terbanyak setelah TikTok, yakni Zoom, Facebook, Instagram, dan Snapchat. Platform pesan singkat juga masuk ke peringkat tersebut ,yakni Telegram dan Messenger.