Google Hilangkan Ini kalau Terindikasi Hoax
- 9to5Google
VIVA – Google baru saja mengumumkan pembaruan dalam layanan mesin pencariannya, Search, dengan tujuan menjauhkan penggunanya dari hoax. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menghapus prediksi pada kata kunci jika mengarah akan suatu klaim tertentu.
Google menyatakan tidak akan menampilkan prediksi bila mendeteksi kata kunci tidak mengarah pada konten yang dapat dipercaya. Hal yang sama juga dilakukan untuk pencarian terkait politik.
Baca: Google Mau Lawan Aturan Negara
Mengutip laman Phone Arena, Selasa, 15 September 2020, Google menyatakan siap menghapus prediksi yang mengarah pada klaim terhadap satu kandidat atau partai politik.
"Kami akan menghapus prediksi yang mengarah pada klaim soal partisipasi dalam pemilu, misalnya pernyataan tentang pemungutan suara, persyaratan, atau status lokasi pemungutan suara. Atau, integritas atau legitimasi proses pemilihan, misalnya keamanan pemilu," kata Google.
Meskipun prediksi otomatis ini ditutup bila ada informasi salah, namun perusahaan menegaskan jika pengguna tidak akan kehilangan kemampuan untuk mencari sesuatu di Google Search. Kebijakan ini datang berdekatan dengan Pemilu Amerika Serikat yang dilaksanakan pada November mendatang.
Selain itu, Google Search akan menandai pencarian yang sudah diperiksa tim pemeriksa fakta sebelumnya. Raksasa teknologi itu juga menggelontorkan US$6,5 juta untuk organisasi pemeriksa fakta dan lembaga nonprofit.
Inisiatif lainnya adalah mengembangkan deteksi pada berita terbaru dan krisis. Selain itu ada perubahan juga pada Knowledge Graphs.
Fitur ini merupakan panel yang berada di bagian kanan untuk merangkum informasi dari subyek yang sedang dicari.
Supaya pengguna bisa mendapatkan informasi yang benar atau tidak termakan hoax, maka Google mengembangkan kerja samanya dengan mitra dari lembaga pemerintah, organisasi keseharian hingga Wikipedia.