Cara Terhindar dari Tindakan Doxing

Ilustrasi Hacker
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Jurnalis Liputan6.com, Cakrayuri Nuralam baru saja mengalami tindakan doxing. Diduga praktik tersebut ini terjadi, setelah ia mempublikasikan artikel cek fakta di media massa tersebut. 

AS: Peretasan Telekomunikasi oleh Tiongkok Kini Menjadi yang Terburuk dan Menakutkan yang Pernah Ada

Pihak perusahaan dalam pernyataannya mengecam doxing pada salah satu jurnalisnya, dan akan menempuh jalur hukum untuk merespons tindakan itu.

Lalu, apa itu doxing? Mengutip laman resmi perusahaan produsen antivirus, Norton, Sabtu 12 September 2020, tindakan tersebut berasal dari dropping dox yang berarti serangan online, di mana pelaku akan menggali informasi dan dokumen pribadi.

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Dox sendiri diartikan sebagai mengungkap identitas sebenarnya, dari orang yang berharap untuk anonim. Tujuan tindakan doxing ini untuk mempermalukan hingga melecehkan korban. Pihak Norton mengatakan ,tidak ada jaminan seseorang tak akan terkena praktik doxing.

Baca juga: Siap-siap Tercengang Lihat Hp Baru Apple

Kiamat Digital Mengintai, Hacker Canggih Bobol Sistem Pertahanan Negara

Namun, perusahaan itu membagikan sejumlah strategi untuk mengurangi peluangnya. Kunci utama adalah memperhatikan apa yang diunggah di media sosial.

Salah satunya adalah, jangan berlebihan saat mengunggah sesuatu di media sosial atau forum online. Memberikan banyak informasi pribadi bisa menyenangkan bagi pelaku.

Sebaiknya mengubah unggahan di media sosial menjadi private, jadi hanya bisa dilihat bagi sejumlah orang saja. Hindari untuk memberikan detail informasi pribadi.

Sebagai informasi, serangan yang menimpa jurnalis Liputan6.com terjadi pada Jumat, 11 September 2020. Tercatat ada empat akun di Instagram  yang melakukan praktik doxing terhadap korban.

Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Aktifitas spionase tersebut terutama menargetkan lembaga pemerintah, penyedia infrastruktur penting, dan industri utama, termasuk telekomunikasi, pertahanan, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024