Ada Alien di Luar Angkasa, Ilmuwan: Itu Hoax

Ilustrasi alien.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Pembicaraan mengenai adanya kehidupan lain di luar Bumi, termasuk alien sudah sering terjadi sebelumnya. Kali ini giliran sejumlah astronomi dari Astronomical Society of Australia membuktikan tidak ada kehidupan ekstraterestrial di luar angkasa.

Alam Semesta Tidak Terbatas, Alien Bisa Ada di Mana Saja

Mengutip laman Sputniknews, Jumat, 11 September 2020, para ilmuwan memakai teleskop radio untuk memindai setidaknya 10 juta sistem bintang untuk mencari sinyal keberadaan alien. Hasil penelitian ini dituangkan dalam makalah yang diberitakan di jurnal Publication of The Astronomical Society of Australia.

Para astronomi itu menggunakan teleskop Murchison Widefield Array atau MWA untuk mengeksplorasi langit di sekitar konstelasi Vela, letaknya berada di Bumi bagian selatan. Salah satu ilmuwan, Chenoa Tremblay, mengatakan MWA merupakan teleskop unik untuk melihat jutaan bintang secara bersamaan.

Duel Panas 'Perang Bintang' di Pilkada Jateng: 3 Lembaga Survei Ungkap Persaingan Ketat Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi

"Kami meneliti langit di konstelasi Vela selama 17 jam dan melihat lebih dari 100 kali lebih luas dan dalam dari sebelumnya. Dengan data ini kami pastikan kalau kami tidak menemukan adanya technosignature, kehidupan cerdas (di luar angkasa). Itu hoax alias enggak benar," tegas Tremblay.

Sebagai informasi technosignature merujuk pada emisi radio pada frekuensi yang sama menggunakan siaran radio FM. Dengan begitu bisa menemukan kemungkinan adanya kehidupan lain di luar sana.

Perang Bintang AS dan China

Ilmuwan lainnya yang ikut dalam pemantauan ini, Steve Tingay, tidak terlalu terkejut dengan hasil penelitian. Walaupun pencarian dilakukan dengan medium yang lebih luas. Menurutnya hasil yang mereka dapatkan belum sebanding dengan betapa luasnya luar angkasa.

"Meskipun studi ini sangat besar tapi jumlah ruang yang kami pantau sama seperti mencari sesuatu di lautan Bumi namun hanya mencari dari volume air sama setara dengan kolam renang besar di halaman belakang rumah," ungkapnya.

Observatorium tempat penelitian itu dibangun oleh pemerintah Australia yang bertugas melakukan penelitian ilmiah bernama Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization atau CSIRO.

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024