Ditemukan Fakta Mengerikan dari Makam Bangsa Viking
- U-Report
VIVA – Makam prajurit Viking berusia 1100 tahun digali oleh arkeologi Norwegia. Ada fakta mengerikan dari penggalian tersebut. Kerangka jenazahnya ditemukan dengan pedang baja yang ditempatkan tidak biasa, yakni sebelah kiri. Padahal biasanya pedang yang dikubur bersama prajurit Viking itu letaknya di sebelah kanan.
Salah satu teori mengatakan jika Viking menganggap akhirat sebagai cerminan dunia nyata. Hal ini pula menjadi alasan posisi pedang ditempatkan di sebelah kiri jenazah prajurit Viking.
Baca: Horor, Arkeolog Temukan 3 Kerangka Manusia di Bekas Penjara
"Biasanya pedang di kuburan Viking berada di sisi kanan jenazah prajurit. Tapi ini tidak. Kami melihat sarung pedangnya dikencangkan di sisi kiri jadi bisa ditarik menggunakan tangan kanan. Seperti siap-siap mau perang," kata Manager Proyek Penggalian dan Arkeolog dari Norwegia University of Science and Technology (NTNU), Raymond Sauvage, dikutip dari laman Live Science, Selasa, 8 September 2020.
Menurutnya, bangsa Viking memang kerap meletakkan barang lainnya berseberangan dari letak normalnya. "Beberapa di antara kami (para arkeolog) percaya kalau ini mungkin merefleksikan kepercayaannya jika kehidupan setelah kematian adalah cermin dari dunia normal," ungkap Raymond.
Bukan hanya bangsa Viking yang melakukan hal itu. Ia mengatakan jika gagasan tersebut juga ada di beberapa keyakinan dan agama dalam beberapa waktu terakhir. Makam prajurit Viking ini ditemukan di Desa Vinjeoria, Norwegia tengah.
Mereka berhasil menemukan 10 undukan yang berisi 20 makam, di mana beberapa di antaranya adalah dua rumah jenazah dan tiga perahu kuburan yang telah digali tahun lalu.
"Dari penggalian makam terbaru ini, selain prajurit dengan pedang di sisi kiri, kami juga menemukan kuburan kapak lebar dan artefak yang biasanya dihubungkan dengan kuburan wanita," jelas Raymond.
Bangsa Viking muncul di Inggris pada 8 Juni 793, dan sekitar 300 tahun dipenuhi dengan kekerasan, kebrutalan, pemerkosaan, dan penjarahan. Menurut Simon Keynes, seorang sejarawan Anglo-Saxon di Universitas Cambridge, Inggris bahwa bangsa Viking mencuri apa pun yang mereka bisa dapatkan.
Mereka menjarah dan menajiskan gereja, membawa perempuan, membakar permukiman, dan terus kembali untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Sebenarnya, Viking tidak selalu mengambil apa yang mereka inginkan. Terkadang, mereka berdagang barang dan berbisnis.