Ular Derik Kena Mutasi, Hasilnya Bikin Terkejut
- Dailystar
VIVA – Seorang penangkar ular, Greyson Getty dari Phoenix, Arizona, di Amerika berhasil menemukan seekor ular derik berkepala dua di antara sarang ular.
Insiden itu terjadi, saat Greyson dipanggil untuk membersihkan sarang reptil itu. Dirinya terkejut, ketika menemukan makhluk bermata empat di antara mereka.
"Saya telah mengeluarkan empat ular derik dewasa dan tujuh bayi ular derik lain yang baru lahir dari lubang itu. Bahkan untuk profesional berpengalaman seperti saya, itu sudah menjadi cara yang memacu adrenalin untuk memulai pagi Anda," kata dia, dilansir dari laman The Star, Selasa 8 September 2020.
Dia menyebut, ular derik kepala dua itu punya badan yang tidak proporsional dibandingkan dengan ular lainnya. Hewan berkepala dua hadir, biasanya sebagai akibat mutasi.
“Itu sangat aneh, tubuh itu sendiri sangat tidak proporsional dibandingkan dengan saudara kandungnya, lalu dua kepala dan betapa berbedanya mereka. Beberapa detik pertama saya terkejut, tetapi saya akan berbohong jika saya mengatakan saya tidak akan segera melompat-lompat di sekitar lapangan golf seperti anak kecil," jelas dia.
Ular derik menjadi binatang yang paling banyak menggigit manusia daripada ular lain di Amerika Utara, dan bertanggung jawab atas sebagian besar gigitan fatal di benua itu. Racun mereka bisa mematikan, dan menyebabkan sakit parah, muntah, pendarahan, dan kadang-kadang bahkan gagal jantung.
Di sisi lain, Bryan Hughes, pendiri Rattlesnake Solutions, mengatakan ular itu ditemukan mati dan kemungkinan besar punah akibat kelainan bentuknya.
“Ular berkepala dua bisa terjadi, jika lebih dari satu bayi berbagi satu kuning telur. Ini dapat mengakibatkan dua bayi kembar, tetapi dalam beberapa kasus berbagai faktor dapat mencegah proses tersebut selesai," tuturnya.
Dia menjelaskan, mirip dengan kembar siam pada spesies lain, ular derik itu adalah hewan terpisah dengan dua otak yang berkembang sempurna dan berbagi satu tubuh.
"Ini dapat menciptakan masalah fisiologis, yang kemungkinan besar menyebabkan kematian yang satu ini," lanjut Hughes.
Hughes mengatakan bahwa di seluruh perusahaan, setelah lebih dari 20.000 panggilan keluar, hanya ada satu kejadian serupa ketika ular berbisa ditemukan dengan satu kepala utuh dan satu lagi terbentuk sebagian.