Ilmuwan Bikin Sandal Jepit, Bahannya Ramah Lingkungan Banget

Ilustrasi memakai sandal jepit.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Ilmuwan dari University of California, San Diego, Amerika Serikat (AS) memiliki harapan agar melihat berbagai tempat wisata terutama pantai tidak dipenuhi oleh sampah yang sulit terurai. Untuk itu mereka melakukan sebuah penelitian di mana sandal jepit dapat terurai secara hayati.

Tak Perlu Skincare Mahal! Ini 8 Cara Alami Hilangkan Komedo di Rumah

Mike Burkart, profesor kimia dan biokimia dari University of California, mengaku telah mengembangkan sebuah penelitian baru di mana alga sebagai salah satu bahan baku yang dapat terurai secara alami.

“Kami mulai dengan menanam alga. Kami menumbuhkannya di kolam raceway hingga kepadatan yang sangat tinggi,” katanya, seperti dikutip dari situs New York Post, Rabu, 19 Agustus 2020.

Indonesia dan Tantangan Emisi Karbon, Mengapa Kita Harus Peduli?

Burkart juga menyampaikan pada saatnya nanti ketika sudah siap diolah alga akan diambil airnya hingga membuatnya menjadi sangat kental. “Lalu, yang kami lakukan selanjutnya adalah mengekstrak semua lipid dari ganggang itu dan lipid itulah yang kami buat sebagai bahan baku,” tutur dia.

Awalnya, Burkart dan tim membuat temuan bensin dari alga sebelum akhirnya mengalihkan penelitian mereka pada papan selancar dan akhirnya sandal jepit yang sederhana.

Teknologi Ramah Lingkungan Ini Diterima dengan Tangan Terbuka

“Hampir setiap produsen sepatu besar datang untuk berbicara dengan kami tentang kemungkinan menggunakan bahan kami dalam produk mereka," papar Burkart. Sandal jepit memang menjadi salah satu alas kaki yang sederhana, terjangkau, dan populer di seluruh dunia.

Oleh karena itu merupakan bagian penting untuk mengubah hal yang tadinya limbah menjadi sesuatu yang ramah lingkungan. “Kami juga berbicara dengan perusahaan lain, misalnya, untuk hal-hal seperti kemasan makanan atau jenis bahan lainnya. Kami sangat ingin itu bisa membusuk atau bisa didaur ulang," ungkapnya.

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024