Facebook dan India Main Mata soal Unggahan Anti-Islam
- dw
Petinggi BJP sejak lama dituduh berkampanye dengan klaim-klaim palsu yang mendiskreditkan minoritas Muslim. Mereka antara lain mengunggah video atau gambar yang menuduh muslim memaksa gadis Hindu pindah agama, atau bahwa kaum muslim sengaja menyebar COVID-19 sebagai bentuk jihad.
Analisa yang dibuat lembaga riset, Equality Labs pada 2019, mengungkap kebanyakan grup Facebook yang menebar konten bernada Islamofobia atau anti-Islam merupakan pendukung BJP atau berkaitan dengan organisasi Hindu-nasionalis fanatik, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS). Organisasi ini merupakan rumah ideologi bagi BJP.
Sejak berkuasa pada 2014, Perdana Menteri Narendra Modi semakin rajin menggunakan Facebook buat mengakses pemilih di seluruh negeri. Nilai iklan yang dibeli BJP dari Facebook dikabarkan jauh melebihi Partai Kongres.
Laman Facebook milik Modi sendiri mempunyai sekitar 45 juta pengikut. Dia juga berulangkali mengimbau fungsionaris partai di level lokal hingga nasional agar lebih aktif di Facebook.
“BJP terlalu jauh dibandingkan yang lain dalam menyesap kekuatan komunikasi modern, termasuk media sosial, tidak hanya di Facebook tapi di platform lain juga,” kata Wakil Ketua BJP, Baijayant Panda, Senin kemarin, dalam sebuah kampanye virtual di tengah pandemi Virus Corona.
Nilai bisnis Facebook
Kontroversi meruak ketika Facebook dan Jio, penyedia layanan telepon termurah di India, sedang menantikan putusan Mahkamah Agung terkait izin WhatsApp Pay, sebuah layanan pembayaran digital milik Facebook.