Ilmuwan Bingung Ada Gelombang Radio Lebih Kuat dari Energi Matahari

Gerhana Matahari Cincin.
Sumber :
  • www.bmkg.go.id

VIVA – Sebuah bintang mati dekat Bima Sakti mengeluarkan senyawa campuran energi radio dan sinar-X pada 30 ribu tahun silam. Pada 28 April lalu senyawa tersebut menyapu Bumi, sehingga memicu alarm di observatorium seluruh dunia.

Hembusan Angin Matahari bikin Medan Magnet Bumi Terguncang

Dilansir dari situs Live Science, Senin, 10 Agustus 2020, ilmuwan telah mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi sesuatu yang luar biasa. Sinyalnya ditemukan dekat Bumi dan hilang hanya dalam waktu setengah detik.

Fast Radio Burst (FRB) pertama berasal dari bintang yang ada di sekitar Bima Sakti, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di The Astrophysical Journal Letter.

Penampakan Planet Venus, Catat Waktunya

Sejak ditemukan pada 2007 fenomena ini cukup membuat bingung para ilmuwan. Semburan gelombang radio yang kuat berlangsung hanya beberapa milidetik. Namun energinya mengalahkan energi Matahari selama satu abad.

Mereka belum bisa menemukan apa penyebab dari energi ini. Ilmuwan memperkirakan fenomena itu disebabkan oleh tabrakan lubang hitam (black hole) atau adanya UFO. Setiap FRB diketahui berasal dari galaksi lain, yang jaraknya ratusan juta cahaya dari Bumi.

Kinerja Keuangan Anjlok, Matahari Tutup 7 Gerai di Semester I-2024

Tapi FRB yang baru-baru ini terjadi disebut berbeda. Pengamatan dari teleskop menunjukkan ledakan berasal dari Bintang Neutron yang jaraknya 30 ribu tahun cahaya dari Bumi.

"Kami belum pernah melihat ledakan gelombang radio yang menyerupai ledakan radio cepat. Ini adalah observasi pertama, berhubungan antara magnetar dan semburan radio cepat," ujar salah satu ilmuwan Sandro Mereghetti.

Magnetar adalah tipe Bintang Neutron yang memiliki medan magnet kuat. Dalam kasus ini magnetar tersebut bernama SGR 1935+2154, ditemukan pada 2014 ketika sedang memancarkan sinar gamma dan sinar-X yang kuat.

Ledakan dideteksi menggunakan satelit milik Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) yang memang dirancang untuk menangkap fenomena paling enerjik di alam semesta. Pada saat yang sama teleskop radio di Pegunungan British Columbia, Kanada juga mendeteksi ledakan gelombang radio dari sumber yang sama.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni 2024

Matahari Pagi Indonesia Deklarasi Jadi Ormas, Ahmad Muzani Ungkap Tugasnya Bantu Pemerintah Prabowo

Matahari Pagi Indonesia mendeklarasikan diri sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) dan mengukuhkan pengurus besar pada akhir pekan ini.

img_title
VIVA.co.id
29 September 2024