Viral Ledakan Beirut Lebanon Ciptakan Awan Jamur, Begini Kata Ahli
- sciencealert.com
VIVA – Ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon telah menciptakan awan jamur atau bernama Wilson Cloud yang menewaskan 78 orang serta dan melukai 4.000 orang. Banyak yang mengklaim bahwa ledakan tersebut disebabkan bom nuklir.
Dilansir dari situs Science Alert, Rabu, 5 Agustus 2020, Pemerintah Kota Beirut menjelaskan peristiwa mengenaskan tersebut disebabkan oleh tumpukan amonium nitrat yang disimpan di sebuah gudang dekat pelabuhan.
Para ahli yang mempelajari senjata nuklir dengan tegas menolak gagasan ledakan disebabkan olehnya. Teori konspirasi itu berdasarkan sebuah video yang menunjukkan adanya kilatan cahaya dan suara yang berbeda dengan kembang api.
"Ya Tuhan. Media Lebanon mengatakan itu adalah pabrik kembang api. Tidak. Di sana ada awan jamur. Itu atomik," ujar salah satu warganet. Pakar nuklir, Vipin Narang segera membantahnya. Penolakan juga dilakukan oleh Martin Pfeiffer, seorang peneliti senjata nuklir.
Kedua sepakat mengatakan bahwa ledakan tersebut akibat api yang memicu bahan peledak atau bahan kimia. "Ledakan tidak memiliki dua karakteristik khas nuklir, kilatan putih menyilaukan dan gelombang panas yang akan sangat membakar kulit manusia dan wilayah di sekitarnya," jelas Pfeiffer.
Ledakan di ibu kota Lebanon itu menyebabkan jendela-jendela hancur dan terlihat menciptakan awan yang mengembang seperti tempurung atau awan jamur. Nah, awan ini yang menjadi dasar teori nuklir karena sering terlihat dalam rekaman peledakan nuklir.
Awan tersebut dikenal dengan nama Wilson Cloud, terbuat ketika udara lembap dikompresi dan menyebabkan air di dalamnya mengembun. Dengan kata lain, tidak semua bom nuklir menyebabkan awan berbentuk jamur.