Dampak Buruk WFH: Kecapaian hingga Karir
- U-Report
2.   Kekhawatiran perkembangan karir
Organisasi bisnis perlu menilai kembali bagaimana kinerja dapat diukur. Alat kolaborasi bisa mengukur aktivitas, tapi bukan nilai yang diberikan seseorang kepada perusahaan. Organisasi bisnis sekarang menyadari bahwa para introvert bisa bekerja dengan baik saat bekerja dari rumah, sedangkan para ekstrovert yang dulunya "pemain bintang" di kantor, tidak lagi menjadi pusat perhatian.
3.  Perlunya fleksibilitas dan empati
Penelitian menemukan bahwa hampir setengah (47 persen) orang yang bekerja dari rumah melaporkan gangguan di rumah sebagai tantangan. Organisasi serta manajer dan tim harus ikut membantu para karyawan untuk menciptakan lingkungan yang bebas gangguan, tetapi juga lebih fleksibel dalam pengiriman pekerjaan serta berempati dengan tantangan orang untuk bekerja dari rumah.
4.  Pelatihan dan kesiapan teknologi
Saat teknologi menjadi kebutuhan pokok bagi karyawan, pelatihan harus terus dilakukan guna membuka potensi penuh dari perangkat keras dan lunak. "Ada yang menolak perubahan-biasanya para petinggi-karena mereka tidak pernah perlu belajar cara menggunakan teknologi. Mereka selalu memiliki dukungan tim TI di kantor ketika mereka membutuhkannya," kata Dr. Nitin Paranjape, CEO and Founder, MacOffice Services Private Limited dari India.
5.  Memasukkan unsur sosial