5 Cara Asyik Bikin Konten Viral di Zaman Now
- Instagram.com/@annettesanrod
VIVA – Survei The Harris Poll melaporkan jika 1 dari 3 anak-anak berusia 8-12 tahun di Amerika Serikat (AS), China, dan Inggris bercita-cita ingin membangun karir sebagai YouTuber. Lalu, sebanyak 18 persennya bercita-cita menjadi vlogger. Artinya, generasi muda akan berlomba-lomba untuk membuat konten viral untuk menjadi terkenal.
Media sosial seperti Instagram, YouTube, hingga TikTok memang bisa menjadi ladang uang dengan monetisasi konten dan kolaborasi sponsor dengan merek atau brand. Anak muda dari berbagai latar belakang dan umur bisa menjadi kaya dan populer dalam waktu yang relatif singkat.
Misalnya pendapatan dua YouTuber Indonesia, Ria Ricis dan Atta Halilintar, yang masing-masing mencapai Rp1,2 miliar dan Rp4,9 miliar per tahun. Keduanya pun masih di bawah 25 tahun. Seiring berjalannya waktu, berbagai macam konten membanjiri lini massa. Semakin lama, semakin haus konten.
Sebagai contoh, setiap hari ada satu juta video yang ditonton lewat TikTok. Kemudian, lebih dari 95 juta dan 350 juta foto yang diunggah ke Instagram dan Facebook, serta lebih dari 500 juta tweet di Twitter. Berikut 5 tips membuat konten viral dan unik di zaman now, seperti dirangkum VIVA Tekno, Rabu, 29 Juli 2020:
Riset dan bahas topik spesifik
Di Indonesia, banyak topik-topik ‘tersembunyi’ yang sebetulnya memiliki basis penggemar yang besar. Hindari konten yang terlalu umum, karena tentu persaingan akan lebih berat dan kontenmu menjadi kehilangan identitas. Ketika mau bikin konten, coba temukan niche atau kategori audiens yang ingin disasar.
Semakin spesifik niche-nya, semakin sedikit kompetitor kamu. Misalkan, jumlah konten viral berupa prank atau review makanan mungkin sudah terlalu banyak.
Kamu bisa coba konten lain yang lebih spesifik, misalnya tips-tips budidaya tanaman hias di rumah sendiri. Konten ini makin banyak dicari selama pandemi COVID-19 berlangsung, jadi kamu bisa memanfaatkan kesempatan emas tersebut.
Jadilah trendsetter
Jadilah trendsetter atau orang pertama yang menciptakan tren terbaru di media sosial. Salah satu caranya, kamu perlu perhatikan tren budaya pop yang sedang ada. Apakah sedang ada lagu, film, drakor (drama Korea), anime, atau topik hangat di Twitter yang sedang ramai diperbincangkan.
Bila ada, coba bikin konten yang berkaitan dengan tren-tren tersebut. Kamu bisa reka ulang adegannya atau bikin meme versi dirimu bareng teman-teman. Kalau belum punya ide, jangan 'haramkan' adaptasi konten dari luar negeri.
Coba lihat YouTuber, artis TikTok, atau akun Twitter kocak luar negeri. Cek konten paling viralnya. Nah, kamu bisa ‘lokalisasi’ ke dalam Bahasa Indonesia untuk audiens sendiri.
Konten yang mampu membangkitkan emosi
Bayangkan konten viral yang kamu tahu. Enggak harus melulu soal kualitas produksi. Salah satu ciri utama konten viral adalah membangkitkan emosi. Karena, akan lebih membekas di ingatan dan lebih mendorong orang untuk saling berbagi.
Emosi yang dimaksud bisa berupa rasa senang, takjub, kekesalan, kesedihan, haru, penasaran, dan gemas. Berdasarkan hasil studi bahwa iklan yang membangkitkan emosi bisa meningkatkan penjualan sampai 31 persen. Sementara iklan berdasarkan fakta saja hanya mampu mendongkrak penjualan sebesar 16 persen.
Rajin analisa data
Intuisi menjadi penting dalam proses membuat konten viral. Namun, jangan hanya mau viral cuma dari satu konten saja. Untuk setiap konten yang dibuat, lihat kembali data penonton. Baik itu Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, atau YouTube. Analisa data penonton bisa memberikan gambaran soal konten mana yang disukai dan tidak.
Lalu, analisa juga demografi audiens sampai waktu terbaik untuk posting. Data-data ini bisa dijadikan basis untuk membuat konten selanjutnya. Kamu bisa testing dengan bereksperimen bermacam-macam format dan topik. Lihat hasilnya, dan ulangi sampai dapat formula yang tepat.
Konsisten bikin konten
Kunci utama dalam membuat konten viral di platform manapun adalah dengan mengunggah foto atau video secara konsisten. Banyak platform media sosial yang mengutamakan keviralan lebih mementingkan kreator ketimbang pengguna.
Konten yang viral adalah konten yang di-share ulang oleh banyak orang. Namun, konten yang punya kesempatan viral, adalah konten dari kreator yang konsisten posting.
Makanya, platform seperti YouTube misalnya, memberikan rekomendasi atau kesempatan viral lebih banyak bagi kreator yang bisa selalu upload, terutama dengan ide-ide baru.
Supaya ide tidak mampet, kamu juga bisa mengikuti challenge mingguan dari Fruitamin Cocobit. Mereka akan memberikan berbagai inspirasi #SegarBerkonten dan challenge menarik. Ini merupakan kesempatan baik untuk bereksperimen dan mencoba bikin konten yang viral, serta mendapat hadiah.