Mata-mata China Buru Target Pakai LinkedIn
- Instagram/@shootstakelly
Yeo, kata dia, adalah bukan orang bodoh yang tanpa disadari berguna untuk orang lain.
Yeo menghubungi target pentingnya dengan melalui LinkedIn. Situs ini adalah jejaring kerja dan karier yang digunakan lebih dari 700 juta orang.
Dalam dokumen pengadilan, LinkedIn disebut sebagai situs jaringan profesional biasa. Namun Washington Post mengkonfirmasi bagaimana Yeo memanfaatkannya.
Banyak mantan pegawai atau kontraktor pemerintah dan lembaga militer yang tanpa malu mengunggah secara detail sejarah pekerjaan mereka di LinkedIn. Tujuan mereka mendapatkan pekerjaan baru di sektor swasta.
Tren penggunaan LinkedIn itu menjadi tambang emas bagi badan intelijen asing.
Pada 2018, pimpinan badan kontra intelijen AS, William Evanina, memperingatkan aksi China di platform milik Microsoft yang disebutnya sangat agresif.
Platform milik Microsoft itu merupakan salah satu dari beberapa situs media sosial buatan negara Barat yang tidak diblokir di pemeirntah China.
Kevin Mallory, mantan agen CIA dipenjara selama 20 tahun Mei lalu karena mengungkap rahasia militer AS kepada seorang agen China. Mallory pertama kali menjadi target di LinkedIn.
Pada 2017, badan intelijen Jerman menyebut agen spionase China menggunakan LinkedIn untuk mendapatkan informasi dari setidaknya 10 ribu orang Jerman.
LinkedIn belum menanggapi permintaan wawancara untuk berita ini. Namun sebelumnya, mereka menyatakan perlu mengambil sejumlah langkah strategis untuk menghentikan penyalahgunaan situs mereka.
Yeo meminta beberapa target yang dia temukan di LinkedIn untuk menulis laporan kepada firma konsultasinya. Yeo memberi nama perusahaannya serupa dengan sebuah firma terkemuka.