Apple Pinjamkan iPhone untuk Hacker, Ternyata Ini Tujuannya

Fitur dark mode pada iPhone Apple.
Sumber :
  • TechRadar

VIVA – Beragam cara dilakukan perusahaan teknologi untuk menghasilkan produk terbaik, dan bisa diterima konsumen. Salah satu cara yang ekstrem akan dilakukan Apple, yakni memberi iPhone yang telah dimodifikasi kepada para peretas (hacker).

Jangan Cuek, Pengguna iPhone di Indonesia Wajib Tahu Ini

Tentu saja cara ini bukan tanpa alasan. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu meyakini, memberi ponsel pintar kepada para hacker membuatnya  bisa mengidentifikasi bug pada produk ponsel.

Para peretas nantinya akan mencoba melakukan identifikasi, dan menandai setiap kerentanan yang ada pada sistem operasi iOS Apple di ponsel pintar tersebut. Program ini merupakan bagian dari Perangkat Riset Keamanan Apple.

AS: Peretasan Telekomunikasi oleh Tiongkok Kini Menjadi yang Terburuk dan Menakutkan yang Pernah Ada

"Sebagai bagaian dari komitmen Apple terhadap keamanan, program ini dirancang untuk membantu meningkatkan keamanan bagi semua pengguna iOS, membawa lebih banyak peneliti iPhone dan meningkatkan efisiensi bagi pekerja keamanan iOS," demikian pernyataan Apple, dikutip dari Mirror, Minggu 26 Juli 2020.

Baca juga: Kenalin Nih, Ponsel Android Penantang iPhone SE

Apple Gagal Bujuk Pemerintah Indonesia untuk Jualan iPhone 16, Ini 4 Alasannya

Fitur yang disediakan digunakan khusus untuk penelitian keamanan dan eksekusi menggunakan kode unik dan kebijakan-kebijakan lainnya. Hacker bisa menggunakan alat apapun untuk melakukan identifikasi.

Untuk bisa mengikuti program ini hacker harus menjadi anggota program pengembang Apple dan memiliki rekam jejak yang terbukti berhasil dalam menemukan masalah keamanan pada sistem sampai kepada sistem operasi.

"Akses Shell tersedia dan Anda bisa memilih menggunakan alat apapun. SRD akan memiliki perilaku seperti ponsel pada umumnya untuk menjadi perangkat penelitian yang representatif," kata Apple.

Perangkat tersebut akan berada ditangan hacker selama 12 bulan namun tetap menjadi milik Apple. iPhone tidak dimaksudkan untuk penggunaan pribadi atau sehari-hari. Akses penggunaan SRD dibatasi hanya kepada yang diberi wewenang oleh Apple.

Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Aktifitas spionase tersebut terutama menargetkan lembaga pemerintah, penyedia infrastruktur penting, dan industri utama, termasuk telekomunikasi, pertahanan, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024