Asteroid Raksasa Paling Berbahaya Tak Bosan Dekati Bumi Jumat Ini
- New Scientist
VIVA – Asteroid raksasa paling berbahaya tak bosan mendekati Bumi. Pada pekan ini, Asteroid 2020ND akan menyapa pada Jumat, 24 Juli 2020. Asteroid tersebut bergerak dengan kecepatan hingga 13,5 km per detik atau 48 ribu km per jam.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) serta Badan Antariksa Eropa (ESA) menyebut bahwa asteroid ini akan melawati Bumi dalam jarak 5.086.327. Kedua agensi luar angkasa itu menjelaskan Asteroid 2020ND termasuk dalam kategori potensi berbahaya atau potentially hazardous asteroid (PHA).
"Asteroid berbahaya (PHA) saat ini didefinisikan berdasarkan parameter mengukur potensi batu luar angkasa itu untuk melakukan pendekatan yang mengancam ke Bumi. Secara khusus, semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit minimum atau minimum orbit intersection distance (MOID) 0,05 au atau kurang dianggap PHA," demikian keterangan resmi NASA dan ESA, seperti dikutip dari situs Express, Senin, 20 Juli 2020.
Keduanya melanjutkan, karena kedekatan yang relatif maka Asteroid 2020ND merupakan objek dekat Bumi atau disebut juga Near Earth Object (NEO).
"NEO adalah komet dan asteroid yang telah didorong oleh gaya tarik gravitasi planet terdekat menjadi orbit yang memungkinkan mereka memasuki lingkungan Bumi," ungkap NASA pada situs web Jet Propulsion Laboratory (JPL).
NASA menjelaskan minat ilmiah pada komet dan asteroid sebagian besar disebabkan oleh asal mula kedua benda luar angkasa ini berasal dari sisa puing-puing hasil dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun silam.
Planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus terbentuk dari gumpalan miliaran komet dan sisa serpihannya adalah asteroid yang saat ini beredar di alam semesta.
"Nah, asteroid yang mendekati Bumi adalah hasil pembentukan awal dari Planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Kami golongkan sebagai asteroid berbahaya berdasarkan parameter potensi kedekatannya dengan Bumi yang mengancam. Salah satunya Asteroid 2020ND," tegas NASA dan ESA.
NASA menambahkan jika 1 dari 300 ribu peluang setiap tahun batu ruang angkasa dapat menyebabkan kerusakan regional ketika menghantam Bumi. Namun, ada beberapa rencana saat ini yang dapat membantu Bumi melawan kemungkinan dijatuhi asteroid.