Lagi Pandemi, Konsumen Bisa Miliki Hunian Praktis Lewat Online
VIVA – Bukan hanya ponsel yang bisa berevolusi menjadi ponsel pintar (smartphone) seiring dengan berkembangnya teknologi, rumah juga bertransformasi menjadi rumah pintar atau smart home ketika internet of things (IoT) merambah sektor properti.
Minat para pemilik rumah terhadap teknologi smart home menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Tren tersebut dapat dilihat melalui peningkatan pengeluaran yang dilakukan para pemilik rumah untuk belanja perangkat rumah pintar.
Statista Smart Home Report yang dirilis pada 2018 mencatat, pengeluaran belanja perangkat rumah pintar menyentuh angka US$33 miliar (Rp476 triliun) pada 2017. Angka ini diprediksi akan meningkat tiga kali lipat pada 2022 menjadi US$112,8 miliar (hampir Rp1.631 triliun).
Bahkan, 20 persen hunian di seluruh dunia diperkirakan menjadi rumah pintar pada 2025, di mana Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu pasar potensial. Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, Rizkan Firman, mengaku telah menerapkan teknologi touchless tersebut lewat konsep Smart Facility.
"Ini adalah fasilitas untuk memudahkan penghuni beraktivitas. Mulai dari mengendalikan peralatan elektronik di unit apartemen dengan smartphone yang terkoneksi internet hingga access card yang dapat digunakan untuk kartu parkir, lift sampai mal yang terkoneksi langsung ke apartemen," kata dia, Sabtu, 18 Juli 2020.
Situasi pasar properti yang terpukul akibat pandemi Virus Corona COVID-19 membuat disrupsi teknologi semakin cepat, dan mau tidak mau, harus segera dilakukan. Krisis global pandemi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Adhi Commuter Properti untuk tetap berinovasi agar dapat memberikan kepuasan konsumen.
Rizkan memastikan bahwa peluang investasi bagi masyarakat memerlukan hunian yang praktis dalam mengakses transportasi dan mengedepankan protokol kesehatan.
"Tahun ini kami juga sedang mengembangkan proyek berskala kota, yakni Adhi City yang menghubungkan Proyek LRT City Sentul Royal Sentul Park," ungkapnya. Kawasan ini diharapkan menjadi kawasan kota masa depan yang terintegrasi dengan transportasi massal di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Dengan luas 120 hektare dan mixed-use development, Adhi City akan dilengkapi dengan hunian, perkantoran, mal, hotel, rumah sakit, fasilitas pendidikan tinggi, dan area komersial.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti, Indra Syahruzza, mengaku bahwa pembelian bisa secara online melalui salah satu portal properti, rumah123 dan marketplace Tokopedia.
"Sebagian besar metode pemasaran kami masih online. Tapi kami juga mulai menerapkan sistem offline dengan protokol kesehatan lewat konsep hygiene, health, safety and convinience," papar Indra.
Dua tahun berkiprah di industri properti, Adhi Commuter Properti yang merupakan anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, sukses mengembangkan bisnis properti terintegrasi transportasi massal (Transit Oriented Development/TOD) di kawasan LRT City se-Jabodetabek, serta jaringan Grandhika Hotel Indonesia.