Tiga Negara Mau Invasi Planet Mars Jelang Idul Adha
- fanpop.com
Sedangkan enam lagi wahana luar angkasa, melakukan riset dari orbit planet merah itu, masing-masing tiga wahana milik AS, dua wahana milik Eropa dan satu wahana milik India.
Preserverance dari AS
Dalam misi kali ini Amerika Serikat akan mengrim wahana yang diberi nama Preserverance. Wahana ini direncanakan mendarat di sebuah delta sungai purba di Mars yang diberi nama Jezero Crater yang penuh dengan bongkahan batu, bukit pasir, tebing, dan jurang. Sebuah lokasi pendaratan yang berbahaya dan bisa mengagalkan misinya.
Namun, pemilihan Jezero Crater sebagai lokasi pendaratan dari 60 potensi lokasi pendaratan lainnya juga sudah dipertimbangkan matang. Kawasan ini diperkirakan menyimpan potensi kehidupan mikro organisme dalam lapisan tipis berumpur di dasar kawah.
Kawasan itu pada 3,5 miliar tahun silam diperkirakan digenangi air, dan diharapkan masih ada sisanya di dasarnya. Atau paling tidak misi tersebut bisa menemukan jejak mikoroba pada lapisan sedimen.
Kamera pada wahana penjelajah Mars Amerika itu akan melakukan uji coba pembuatan oksigen dari karbon dioksida yang eksis di atmosfer tipis planet Mars. Ekstraksi oksigen di masa depan dapat digunakan para astronot di Mars untuk bernafas maupun untuk membuat bahan bakar roket.
Wahana AMAL dari Uni Emirat Arab
Dari ketiga misi ke planet Mars itu, yang paling menarik adalah yang diluncurkan oleh Uni Emirat Arab, negara kecil di kawasan Teluk Persia. Wahana orbiter UEA diberi nama Amal yang berati harapan dalam bahasa Arab, diluncurkan dari Jepang.
Ini merupakan misi antar planet pertama dari dunia Arab. Wahana ruang angkasa itu dibangun bekerjasama dengan University of Colorado di Boulder. Targetnya, wahana tersebut sudah sampai di orbit Mars di tahun di mana Uni Emirat Arab merayakan 50 tahun berdirinya negara itu.
“Uni Emirat Arab ingin mengirim pesan kuat kepada kaum muda Arab. Pesannya, Uni Emirat Arab bisa mencapai Mars kurang dari 50 tahun setelah berdiri,… Anda pasti bisa lebih dari itu, Yang paling menarik dari luar angkasa, standarnya digantung sangat tinggi“, ujar Omran Sharaf, manajer proyek Amal.
Dikendalikan dari Dubai, stasiun cuaca luar angkasa itu akan mengorbit setinggi 22 ribu hingga 44 ribu kilometer di atas Mars. Misinya meneliti atmosfir bagian atas dan perubahan iklim di planet Merah itu.