Robot Bakal Gantikan Pekerjaan Manusia Gara-gara Corona
- Istimewa
VIVA – Lebih dari 90 juta pekerja di Eropa, atau sekitar 40 persen dari total tenaga kerja, harus mengembangkan keterampilan baru. Karena, 10 tahun mendatang mereka akan bersaing dengan robot yang mengancam 51 juta jenis pekerjaan.
Dari situs ZDNet, Selasa, 14 Juli 2020, laporan yang dirilis McKinsey mengatakan, hampir semua pekerja akan menghadapi perubahan saat perusahaan berkembang karena teknologi.
Meskipun statistiknya cukup mengkhawatirkan, namun penelitian juga menunjukkan adanya pertumbuhan lapangan kerja di sektor lain, yang akan menjadi solusi bagi beberapa pekerjaan yang hilang.
Eropa mungkin kekurangan enam juta pekerja pada 2030. Peluang baru di bidang teknologi, akan mencari keterampilan untuk mengisi pekerjaan yang tengah dikembangkan di masa depan.
Hal ini akan terjadi di kota-kota besar, seperti London dan Paris, di mana peluang kerja hanya akan ada pada posisi tertentu saja, namun hanya sedikit masyarakat yang memenuhi syarat. Kurang dari 60 persen pekerjaan baru yang akan mampu dikerjakan masyarakat.
Perlu adanya keterampilan dan pelatihan untuk para pemimpin, agar bisnis perusahaan bisa sukses di masa depan. Tren ini juga dipercepat, karena adanya pandemi virus COVID-19, di mana robot dianggap bisa meminimalisir penyebaran penyakit.
Layanan pelanggan dan penjualan, layanan makanan dan pekerjaan bangunan adalah tiga kelompok yang kemungkinan besar akan tergantikan oleh mesin otomatisasi, demi kesehatan yang lebih baik.
Pekerja perlu memastikan bahwa mereka akan mempelajari keterampilan yang membuat mereka bisa memiliki peluang. Laporan yang sama juga menemukan, kesehatan manusia dan pekerjaan sosial akan mengalami pertumbuhan terkuat, diikuti layanan profesional, ilmiah dan teknis serta pendidikan.