Begini Jadinya Jika Pecandu Alkohol yang Patah Hati Bikin Aplikasi
- wartaekonomi
Namun, Justin tidak menemukan cinta baru melalui aplikasinya. Sebaliknya, ia malah mencoba memenangkan kembali hati cintanya yang hilang Kate Stern.
Rangkaian acara ini dimulai pada 2015 ketika ia mempromosikan Hinge, ia diwawancarai oleh jurnalis Deborah Copaken untuk sebuah artikel di New York Times.
Di akhir wawancara, Copaken bertanya apakah dia pernah jatuh cinta. Justin bercerita tentang kekasihnya dan bagaimana ia kehilangan Kate ketika mereka berdua adalah mahasiswa di Universitas Colgate di Hamilton.
Ia pun tergerak untuk mendapatkan Kate kembali. Dengan keberanian baru, Justin terbang ke Swiss. Meskipun Kate akan menikah dalam waktu satu bulan, dia setuju untuk bertemu dengan Justin. Dalam beberapa hari, pernikahannya batal dan dia dan Justin kembali bersama.
Justin mengatakan, kembali bersama Kate membuatnya menyadari bahwa dia perlu me-reboot Hinge, yang pada saat itu didasarkan pada model "swipeable" sama seperti Tinder.
Dia ingin Hinge menjadi lebih romantis. Daripada menghubungkan orang yang tertarik secara fisik, ia ingin aplikasi Hinge membuat pengguna mengenal orang lain dengan baik, mendorong mereka untuk pergi berkencan dan membangun hubungan jangka panjang.
Hinge pun telah tumbuh dalam popularitas berkat dari mulut ke mulut. Hinge sekarang memiliki lebih dari 70 staf yang berbasis di kantornya di New York. Meski layanan dasarnya gratis, ia menghasilkan uang dari penagihan keanggotaan premium.