27 Agustus: Palestina-Israel Mau Damai, hingga Letusan Gunung Krakatau
- Space.com
VIVA – Tanggal 27 Agustus sedang menjadi perbincangan luas di Twitter. Karena, pada saat itu Palestina menyetujui rencana damai dengan Israel. Kemudian, pada tanggal dan bulan ini pula telah terjadi letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Alhasil, keduanya pun dikaitkan dengan kabar kiamat yang akan terjadi. Warganet pun geger.
Kabar ini berawal dari video pendek TikTok yang kemudian dibahas mengenai tanggal 27 Agustus yang kemudian ramai di media sosial Twitter. "27 agustus ada apaan si ya allah ada ada aja ya dunia pusing gua anjir," tulis akun tersebut menyertakan sebuah gambar screen caption bertuliskan Ingat Tanggal 27 Agustus yaa!
Dalam screen caption tersebut terlihat ada sejumlah komentar yang berkaitan dengan kiamat. Namun, salah satu pengguna Twitter, @googieyc, kemudian menjelaskan terkait rumor 27 Agustus yang ramai diperbincangkan sejak beberapa hari lalu.
Dalam thread-nya dijelaskan bahwa ketika warganet mencari informasi melalui mesin pencarian dengan kata kunci 'Palestina Israel 27 Agustus', maka akan ditemui berita tersebut pada 2013.
"Headline berita bilang palestina akan menyetujui rencana damai israel. nah karena itu banyak yang bilang tanggal 27 agustus kedua negara itu bakalan damai, padahal di berita itu sama sekali ngga ada pemberitahuan tanggalnya kapan dan bulan apa. trus kita juga cuman tau tanggal "27 agustus" tahunnya?? ngga kan? nah itu berita tahun 2013. udah lama banget," tulis @googieyc.
Ia kemudian menyebut ada sejumlah orang yang tidak berhati-hati dalam mengolah informasi yang diterima. "Aku yakin pasti ada orang yang ngeliat berita itu, kemudian dia bikin hoax bahwa tanggal 27 agustus adalah hari damainya," tulisnya.
Akun tersebut lalu meminta masyarakat untuk selalu mencari informasi lebih akurat sehingga tidak termakan isu hoax. "Pelajaran dari sini, kalo ada yang janggal dan dapet berita setengah-setengah jangan langsung ditelen aja, cari tau dulu, jangan sampe kemakan hoax. salah satu penjahatnya Indonesia itu, hoax," paparnya.