Mau Tahu Bau Parfum Ruang Angkasa, Cukup Rogoh Kocek Rp400 Ribuan

Parfum ruang angkasa.
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA – Kickstarter baru-baru ini merilis parfum untuk mereka yang penasaran dengan aroma luar angkasa, yang terdiri dari campuran bau bubuk mesiu, seared steak, raspberry, dan rum.

Cara Dexa Medica Bantu Dorong Program Quick Win Pemerintah

Dilansir dari situs Independent, Minggu, 5 Juli 2020, parfum ini mereka namakan Eau de Space, yang akan menjawab rasa penasaran penggemar langit mengenai aroma di ruang angkasa. Dibuat berdasarkan pengalaman astronot Badan Antariksa dan Penerbangan (NASA) yang pernah melakukan perjalanan.

"Beberapa dekade yang lalu NASA memanggil seorang spesialis untuk mengembangkan bau ruang angkasa, untuk membantu melatih astronot sebelum diluncurkan ke orbit," kata demikian keterangan resmi NASA.

Operasional LRT Jabodebek Diperpanjang pada Malam Tahun Baru

Tujuan simulasi ruang ini adalah agar calon astronot tidak terkejut saat sampai di luar orbit Bumi. Menurut mereka aroma ini sudah ada selama bertahun-tahun yang lalu, namun hanya diperuntukkan selama pelatihan bakal astronot dan birokrasi.

Kickstarter baru bisa mendapatkan akses deskripsi aroma karena tekad yang dimiliki, keberanian, keberuntungan dan permintaan dari Freedom of Information Act (FOIA).

Rahasia Sukses Investasi: Due Diligence untuk Milenial dan Gen Z yang Visioner

Astronot NASA dan mantan penghuni Stasiun Luar Angkasa (ISS), Peggy Whitson yang menciptakan wewangian tersebut mengatakan, bau luar angkasa seperti aroma yang pahit, berasap dan terbakar.

Ruang hampa udara

Eau de Space dibanderol dengan harga US$29 atau sekitar Rp420 ribu per botol. perusahaan juga akan menyumbangkan satu botol untuk program K-12 STEM. Masyarakat yang berminat harus cepat membelinya karena perusahaan mengatakan tidak memiliki rencana untuk memproduksi dalam jumlah banyak.

Sebelumnya, astronot NASA Bob Behnken mengaku memakai popok dewasa untuk berjaga-jaga selama mereka berada di ruang angkasa. Menurut dia, ketika astronot melakukan perjalanan ke luar angkasa maka mereka tidak bisa bergerak dengan mudah untuk pergi ke toilet.

Oleh karena itu, mereka harus menggunakan pakaian serap maksimum atau popok ukuran dewasa untuk buang air. Selain menjawab pertanyaan siswa, Behnken juga menceritakan pengalamannya pergi ke toilet sambil melayang-layang di ruang hampa udara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya