Gara-gara Tiktok, Cewek Cantik Lulusan Harvard Dipecat
- NY Post
VIVA – Gara-gara video Tiktok, cewek cantik lulusan Harvard dipecat. Hal ini dialami oleh seorang perempuan bernama Claira Janover. Ia mengaku baru saja kehilangan pekerjaannya setelah mengunggah video pendek di aplikasi asal China tersebut.
Dalam video itu ia mengatakan akan 'menusuk' siapapun yang mengatakan All Lives Matter di depannya. Janover kembali membuat video di TikTok jika dirinya harus kehilangan pekerjaan karena ancaman dan kehebohan yang muncul dari video TikTok. Dengan mata berkaca-kaca ia menceritakan jika pekerjaan itu sangat berarti untuknya.
"Berdiri untuk Black Lives Matter menempatkan saya di tempat online untuk dilihat oleh jutaan orang. Pekerjaan yang saya raih dengan keras dan sangat berarti bagi kehidupan saya akhirnya lepas (dipecat)," ungkapnya, seperti dikutip dari situs New York Post, Jumat, 3 Juli 2020.
Dari akun LinkedIn-nya, Janover diketahui bekerja sebagai analis layanan pemerintah dan layanan bisnis publik di Deloitte, sebuah perusahaan akuntansi yang berbasis di Inggris.
Janover yang merupakan sarjana dalam bidang pemerintahan dan psikologi menjadi viral setelah memposting video ke TikTok. Ia menentang orang-orang yang menyuarakan All Lives Matter.
Janover berpendapat bahwa pesan itu analogi dan bukan ancaman serius, video itupun kini telah dihapus. Namun, sejak saat itu ia terus mendapatkan ancaman terhadap nyawa dan keselamatannya sendiri.
Dalam video terbarunya, Janover menyalahkan pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang telah mengambil pekerjaannya. "Pendukung Trump mengambil pekerjaan saya dari saya," katanya.
“Saya mendapatkan ancaman pembunuhan, ancaman pemerkosaan, ancaman kekerasan. Tidak apa-apa, tapi sekarang masa depan saya sepenuhnya terganggu karena pendukung Trump telah memutuskan untuk datang untuk hidup saya," sambungnya.
Dengan air mata yang mengalir, Janover juga menegaskan jika dirinya tidak akan mundur meski mendapatkan berbagai macam ancaman. "Aku terlalu kuat untukmu. Saya terlalu kuat untuk kalian semua 'All Lives Matter,' pendukung Trump rasis. Menyebalkan sekali," jelas Janover.