Syukurlah, Gak Ada PHK di Industri Telekomunikasi Indonesia
- Agus Tri/VIVA.co.id
VIVA – Pandemi Virus Corona COVID-19 menerpa berbagai sektor bukan hanya kesehatan. Wabah yang akhirnya membuat sejumlah bisnis mangkrak yang berujung ke pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Kira-kira, berdampak enggak ke industri telekomunikasi?
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menjamin tidak akan ada PHK di perusahaannya bukan hanya hingga akhir 2020 tetapi sampai tahun depan. Ia juga mengatakan jika Telkomsel adalah perusahaan sehat.
"Insya Allah kalau Telkomsel sampai saat ini masih sehat dan kami bisa menjamin sampai akhir tahun ini. Bahkan, saya boleh menjamin sampai akhir tahun 2021 tidak akan ada layoff," kata Setyanto, saat Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi I DPR, Kamis, 2 Juli 2020.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama dan Kepala Eksekutif XL Axiata, Dian Siswarini, mengaku jika kondisi perusahaannya juga sehat.
Soal pengurangan jumlah karyawan, operator telekomunikasi yang berjumlah sekitar 1.700 orang itu dipastikan tidak ada. "Kami tidak akan melakukan PHK kalau memang alasannya kondisi ekonomi," tegas Dian.
Hal senada disampaikan Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo, Arief Musta'in. "Bukan kebetulan, karena secara desain sudah kami lakukan (layoff) tahun lalu, sehingga tahun ini tidak ada PHK," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya ada sejumlah startup harus melakukan kebijakan pengurangan karyawan. Terbaru adalah Gojek yang mem-PHK 430 karyawannya.
Selain itu, Grab juga sudah lebih dahulu melakukan PHK 360 karyawan di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Uber pun demikian. Jumlahnya tidak main-main, mencapai 3.700 orang atau 14 persen dari total tenaga kerja secara global.