Aktifitas Langit di Bulan Juli, Ada Gerhana Bulan Sebentar Lagi

Ilustrasi Gerhana Bulan Total.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Free-Photos/9199 images

VIVA – Sepanjang Juli 2020, langit tetap melakukan banyak aktifitasnya. Salah satunya Gerhana Bulan Penumbra yang akan hadir pada 5 Juli mendatang.

Berikut sejumlah fenomena langit yang akan terjadi selama bulan ini, yang dilaporkan Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di akun resmi Instagram seperti dirangkum VIVA Tekno, Rabu, 1 Juli 2020.

1 Juli

Hari ini akan terjadi Konjungsi Inferior Merkurius. Fenomena ini adalah saat Matahari, Merkurius, dan Bumi berada pada satu garis lurus. Dengan fenomena tersebut mengganti penampakan Merkurius.

Awalnya planet tersebut terlihat ketika senja dan saat ini berubah menjadi waktu fajar. Posisi Merkurius akan berada di dekat Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) di Konstelasi Gemini.

5 Juli

Bulan akan mengalami puncak fase purnamanya di tanggal ini dan terjadi pada pukul 11.44 WIB. Saat berada di fase tersebut, Bulan akan berjarak 379.148 km dari Bumi.

Di hari yang sama, Gerhana Bulan Penumbra juga akan terjadi. Namun sayangnya fenomena tersebut tidak terlihat di Indonesia karena Bulan sudah berada di bawah ufuk.

Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi mulai pukul 10.07.23 hingga 12.52.21 WIB serta puncak pada 11.29.51 WIB. Wilayah yang bisa menyaksikan aktivitas ini adalah Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan negara-negara di Kepulauan Karibia. Selain dua aktivitas tersebut, Bulan dan Jupiter juga mengalami konjungsi dan bisa diamati pada pukul 05.00 WIB.

6 Juli

Keesokan harinya, Bulan akan berada diposisi satu garis lurus dengan Saturnus. Waktu untuk menikmatinya adalah saat kedua benda luar angkasa itu terbit di ufuk Barat pada pukul 19.00 WIB. Saturnus akan berada di Barat Daya atau kiri atas Bulan.

12 Juli

Konjungsi Bulan dengan Mars terjadi di tanggal ini dan puncaknya pada 05.48.56 WIB. Mars akan berada di Barat atau bagian bawah Bulan jika menghadap ke arah Barat Laut.

Bulan memasuki fase Cembung Akhir dari Bumi dengan harak 403.726 km. Untuk Mars di fase ini berjarak 112,7 juta km dari Bumi dan 207,2 juta km dari Matahari. Selain itu, adapula Konjungsi Venus dengan bintang Aldebaran. Waktu terbaik untuk menikmatinya adalah saat fajar nautika sekitar 05.00 WIB.

Aldebaran akan berada di sebelah Selatan atau kanan Venus. Bintang Aldebaran  merupakan bintang paling terang yang ada di Konstelasi Taurus.

Gerhana Bulan Penumbra Siap Menyapa Malam Ini, Catat Jam dan Lokasinya

13 Juli

Bulan akan berada pada posisi terjauhnya di Bumi. Keduanya berjarak 404.158 km pada pukul 02.26.23 WIB. Bulan terletak di konstelasi Pisces dan bisa diamati dengan mata telanjang pada ketinggian 39.3 derajat di atas ufuk dari arah Timur.

Langit Malam Nanti akan Berbeda

Di saat yang sama, Bulan, Bumi dan Matahari akan membentuk sudut 90 derajat. Bulan akan terbit ketika tengah malam dan puncak tertingginya saat matahari terbit. Jadi Bulan bisa diamati bahkan pada pagi hari hingga tengah hari saat terbenam. Fase Perbani Akhir ini terjadi pukul 06.28.51 WIB.

14 Juli

2 Gerhana di Ramadhan 2024 Tanda Datangnya Imam Mahdi? Ini Kata Buya Yahya

Planet Jupiter, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus. Oposisi Jupiter akan sama seperti fase Bulan purnama, sehingga planet ini bisa terlihat paling terang jika diamati dari Bumi. Puncak oposisi Jupiter terjadi pada pukul 15.03 WIB. Sayangnya Jupiter masih di bawah ufuk pada saat fenomena terjadi ketka diamati di Indonesia.

17 Juli

Bulan dan Venus akan berada di satu garis lurus. Waktu terbaik menyaksikannya pada pukul 05.15 WIB.

19 Juli

Kali ini giliran fenomena Konjungsi Bulan dan Merkurius. Waktu terbaik menyaksikannya adalah saat pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB. Saat konjungsi, Bulan berjarak 385 ribu km dari Bumi dan masuk ke fase Sabit Akhir. Sedangkan Merkurius berada 117,2 juta km dari Bumi.

21 Juli

Fase Bulan Baru akan terjadi pada 21 Juli pukul 00.32.44 WIB. Ketinggian Bulan di Indonesia saat petang hari bervariasi antara 6,5 hingga 8,5 derajat. Hilal bisa diamati menggunakan alat bantu seperti Binokular serta Teleskop.

Selain itu, di hari yang sama Saturnus, Bumi dan Matahari berada pada satu garis lurus. Puncak oposisi Saturnus terjadi 05.33 WIB. Oposisi Saturnus bisa diamati dari wilayah Indonesia Barat dari arah Barat selama Matahari belum terbit. Untuk Indonesia Tengah dan Timur bisa mengamati oposisi planet bercincin itu pada pukul 05.00 waktu setempat.

23 Juli

Fenomena Elongasi Barat Maksimum Merkurius akan terjadi di tanggal tersebut. Aktivitas ini bisa diamati sejak terbitnya Merkurius pada pukul 04.39 WIB hingga terbit Matahari. Merkurius akan berada pada jarak 129,6 juta kilometer dari Bumi. Posisi Merkurius berada di dekat Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) di Konstelasi Gemini.

25 Juli

Bulan akan berada di posisi terdekatnya dengan Bumi. Jarak keduanya adalah 368.397 km pada pukul 11.53.38 WIB. Bulan terletak di Manzilah Auva konstelasi Virgo. Sayangnya cukup sulit untuk mengamatinya dengan mata telanjang.

28 Juli

Puncak Hujan Meteori Delta Aquariid terjadi pada 28 Juli malam hari hingga 29 Juli. Penampakan terbaiknya sebelum fajar astronomis sekitar pukul 03.00 hingga 04.00 WIB. Delta Aquariid akan terjadi dimulai pada 12 Juli hingga 23 Agustus mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya