Pendiri Wikileaks Dituding Jadi Kaki Tangan Hacker

Pentolan Wikileaks, Julian Assange.
Sumber :
  • Scren Capture video NBC News

VIVA – Pendiri Wikileaks, Julian Assange, harus menghadapi tudingan karena dituding menjadi kaki tangan dua kelompok peretas atau hacker, yaitu Anonim dan LulzSec. Dakwaan tersebut berasal dari Pengadilan Federal Virginia, Amerika Serikat (AS). Menurut tuduhan Assange dan Wikileaks bekerja sama dengan hacker demi keuntungan belaka.

Kiamat Digital Mengintai, Hacker Canggih Bobol Sistem Pertahanan Negara

"Assange dan yang lainnya di Wikileaks merekrut dan setuju dengan para peretas untuk melakukan instrusi komputer demi keuntungan Wikileaks," demikian keterangan resmi Pengadilan Federal Virginia, seperti dikutip dari situs Business Insider, Kamis, 25 Juni 2020.

Tudingan ini berawal dari 2012 yang mengklaim Assange berkomunikasi dengan pemimpin LulzSec. Kelompok tersebut saat itu sedang bekerja sama dengan FBI. Assange dikatakan memberikan daftar korban pada LulzSec untuk diretas.

Pakar Ungkap Cara Ampuh Lawan Serangan Siber yang Marak

Lalu, Wikileaks memperoleh dan mempublikasikan informasi tersebut ke dalam perusahaan konsultan intelijen AS oleh peretas yang berafilisiasi dengan Anonymous dan LulzSec.

Dakwaan terbaru ini menambah panjang dakwaan kepada Assange sejak beberapa tahun lalu. Jaksa federal pernah menuduh pimpinan Wikileaks itu mendapatkan dan menyebarluaskan informasi keamanan nasional yang sensitif pada 2010.

Indodax Sudah Beroperasi Lagi, Catat Transaksi hingga Rp547 Miliar

Pada April lalu, Assange didakwa pemerintah Amerika Serikat dengan 18 tuntutan pidana termasuk pelanggaran Espionage Act. Keputusan ini mengganti dakwaan pada 2019.

Ia juga dituduh membantu mantan analis militer Amerika Serikat, Chelse Manning, meretas password komputer di Departemen Pertahanan atau Pentagon.

Saat ini Assange masih ditahan di Inggris. Pemerintah AS sedang mencari cara memindahkan dirinya ke Virginia, tempat di mana pria 48 tahun itu akan diadili.

MOU Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Nigella Group (Doc: Istimewa)

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Perkembangan Pesat Teknologi, Perusahaan Turki ini Sebut Blockchain Bisa 'Tangkis' Seranga

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024