Tencent Bakal Akuisisi Iflix
VIVA – Platform video on demand asal Malaysia, Iflix mengalami kesulitan keuangan, dampak dari pandemi COVID-19. Sumber dari dalam perusahaan mengatakan, platform itu sedang dalam tahap pembicaraan untuk dijual.
Kebijakaan ini dilakukan untuk menghindari krisis utang, dan juga telah menunjuk spesialis aset ke dewan direksi setelah kepergian dua pendirinya. Patrick Grove dan Luke Elliot mengundurkan diri pada 9 April 2020 lalu.
Grove dan Elliot juga merupakan pendiri Catcha Group, yaitu pemegang saham dari Iflix. Menyusul keduanya, ada direktur perusahaan lain yaitu David Nairn dan Mark Andrew Licciardo, yang mengundurkan diri pada 9 April lalu.
Selain masalah keuangan dan ditinggal pergi beberapa eksekutifnya, pada bulan April Iflix juga memberhentikan sejumlah staf. Jumlahnya sendiri tidak terungkap, namun kabarnya berasal dari berbagai fungsi dan pasar operasionalnya.
Baca juga: PHK 430 Karyawan, Dua Bos Gojek Pasang Badan
"Industri ini tidak kebal dengan keadaan tidak pasti. Keputusan kami untuk mengurangi jumlah karyawan datang dengan pertimbangan yang hati-hati, untuk memungkinkan perusahaan bisa bertahan dalam periode yang tidak terbatas dan tidak pasti," ujar Chief Executive Iflix, Marc Barnett.
Kini, dilansir dari Variety, Kamis 25 Juni 2020, raksasa media sosial dan hiburan asal China, Tencent dikabarkan akan mengakuisisi perusahaan pesaing Netflix itu. Ini merupakan langkah terbesar yang pernah dilakukan perusahaan asal Negeri Tirai Bambu, dalam hal pengembangan platform video streaming.
Meski hingga saat ini pihak Tencent belum ada yang mau memberikan komentar, namun kabar menyebutkan bahwa transaksi akan terjadi dalam beberapa tahap. Nilai pembeliannya disebut mencapai beberapa puluh juta dolar AS.