Air Ditemukan di Benda Langit yang Pernah Dianggap sebagai Planet
- Space.com
VIVA – Para astronom sangat yakin jika Pluto yang jauhnya 39 kali lipat jarak Bumi dan Matahari adalah wilayah sangat dingin. Jarak yang jauh ini secara alami juga membuat Pluto dianggap sebagai bola es yang mengorbit, bukan planet.
Dilansir dari laman Express, Rabu, 24 Juni 2020, penemuan terbaru justru menunjukkan hal yang sangat berbeda. Planet kerdil itu saat pertama kali terbentuk memiliki kondisi yang panas. Studi berdasarkan dari gambar yang diambil oleh pesawat milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), New Horizon.
Kemungkinan ada cadangan air yang tersimpan di bawah lapisan es sejauh 60 kilometer, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Nature Geoscience. Benda cair ini pula, yang diprediksi ilmuwan, terbentuk pada 4,5 miliar tahun silam.
Ilmuwan percaya peluruhan radioaktif di bagian dalam Pluto selama jutaan tahun sejak pertama kali terbentuk akan tetap hangat, sehingga menjaga lautan tetap mencair.
"Sudah lama kami berpikir tentang evolusi Pluto. Sekarang kita memiliki gambar permukaannya. Kita juga bisa membandingkan apa yang terlihat dengan prediksi model evolusi termal," kata ilmuwan Francis Nimmo.
Bagaimana planet katai atau kerdil ini terbentuk untuk pertama kalinya sangat penting untuk mengetahui evolusi termal. Jika menumpuk terlalu lambat maka panas dipermukaan akan memancarkan energi ke ruang angkasa.
Akan tetapi, jika menumpuk secara cepat, panas akan tetap terperangkap di permukaan Pluto. Ilmuwan lainnya, Carver Bierson, mengatakan bahwa keadaan di Pluto mulai dingin dan es mencair secara internal.
Pluto juga akan mengalami kontraksi dan akan ada fitur kompresi di permukaannya. "Kami melihat banyak bukti ekspansi tetapi tidak melihat kompresi. Jadi pengamatan menunjukkan bahwa Pluto dimulai dari lautan yang cair," tutur Carver.
Memeriksa ciri-ciri Pluto akan membuat ilmuwan memahami kelahirannya pada 4,5 miliar tahun silam. "Saya sangat yakin air adalah bahan yang dibutuhkan untuk penunjang kehidupan," paparnya.