Benarkah Database Pasien COVID-19 Indonesia Bocor?
- NewsBTC
VIVA – Peretas mengklaim memiliki lebih dari 230 ribu database pasien Covid-19 di Indonesia, dan menjualnya di pasar gelap Raidforums. Setelah dilakukan pengecekan, Kementerian Kominfo meyakini aplikasi Peduli Lindungi aman.
Peduli Lindungi merupakan platform untuk tracing, tracking dan fencing, dan dibuat sebagai upaya menanggulangi serta mencegah pandemi Covid-19. Menteri Kominfo, Johnny Plate menyebutkan jika ranah keamanan data menjadi tugas Badan Siber dan Sandi Negara, namun pihaknya bekerja sama dengan lembaga tersebut.
Baca juga: Usai HUT Jakarta, Bumi akan Dilewati Asteroid Secepat Peluru
"Keamanan data Covid-19 akan terus dijaga, dan security system terus juga ditingkatkan," kata Johnny kepada VIVA Tekno, Senin, 22 Juni 2020.
Johnny juga mengingatkan kesadaran seluruh masyarakat, termasuk global, untuk tidak membocorkan data, karena hal tersebut masuk dalam pelanggaran hukum. Tidak terkecuali, melanggar aturan yang ada di Indonesia.
Pihak BSSN sebelumnya juga menyatakan, tidak ada akses tidak sah yang mengakibatkan kebocoran data pada Sistem Elektronik dan aset informasi aktif penanganan pandemi Covid-19. Kepastian tersebut didapatkan, setelah lembaga tersebut berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas terkait.
"BSSN telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas terkait, untuk memastikan bahwa tidak ada akses tidak sah yang berakibat kebocoran data pada Sistem Elektronik dan aset informasi aktif penanganan pandemi COVID-19," kata Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan, dikutip dari laman resmi BSSN.
Saat ditanya, apakah ini membuat data di Raidforums merupakan data bohong, Johnny hanya menjawab untuk menanyakan langsung pada pihak terkait.
"Tanya pada mereka," kata Johnny.
Database yang dijual tersebut diunggah oleh akun bernama Database Shopping. Terdapat lebih dari 230 ribu data yang berisi data pribadi seperti nama, alamat, hingga lokasi pasien Covid-19 dirawat. Data tersebut tertulis sudah diunggah di Raidforums sejak 18 Juni 2020 lalu.