Negara Bisa Kacau Gara-gara Database Pasien COVID-19 Bocor?

Hacker.
Sumber :
  • ClevGuard

VIVA – Pasar gelap peretas, Raidforums beberapa hari lalu menyediakan penjualan 230 ribu data tes Covid-19 milik warga Indonesia. Pakar Keamanan Siber dari CISSRec, Pratama Prasadha mengatakan, data yang dimiliki cukup berisiko, terutama bagi pasien.

Bupati Termuda Ini Beri Janji Akan Sumbangkan Gajinya Selama 5 Tahun ke Masyarakat, Warganet Heboh!

Sejumlah data yang dimiliki peretas dengan akun Database Shopping ini terdiri dari nama, tanggal laporan, alamat dan telepon, NIK, hasil tes PCR, hingga lokasi tempat pasien dirawat.

"Data yang sebenarnya cukup berisiko, terutama untuk pasien karena ada alamat rumah dan statusnya. Data memang menjadi hal yang diburu oleh para peretas saat ini, tak selalu mereka mencari data kartu kredit," kata Pratama kepada VIVA Tekno, Minggu, 21 Juni 2020.

6 Cara Cegah Akun WhatsApp agar Tidak Jadi Sasaran Para Hacker, Dijamin Aman

Dia mengatakan, ada pula risiko pasien yang datanya bocor bisa dijauhi secara sosial. Mengingat, hingga saat ini masih ada masyarakat Indonesia yang bersikap berlebihan terhadap orang positif Covid-19.

Risiko dengan cakupan besar juga dialami negara. Pratama mengatakan, ini terjadi apabila yang membeli data tersebut memiliki tujuan menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia.

Awas! Hacker Intai WhatsApp Kamu, Cepat Lakukan Ini Sekarang

"Karena masih banyak masyarakat yang mudah tersulut dengan isu Covid-19. Misalnya, melakukan pengucilan bahkan pengusiran, hal yang bisa menimbulkan gesekan horizontal," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, jika peretas Database Shopping mengklaim memiliki 231.636 data pribadi data pasien Covid-19. Penjualan tersebut telah diunggah di Raidforums sejak 18 Juni lalu.

Pasar gelap para peretas, Raidforums juga sebelumnya jadi tempat untuk menjual data pengguna dua startup besar, Bukalapak dan Tokopedia. Saat informasi tersebar bulan lalu, dikabarkan ada 13 juta data pengguna Bukalapak yang dijual di sana.

Namun saat itu, Kepala Eksekutif Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengaku jika data pribadi tersebut berasal dari kejadian tahun lalu, dan bukan merupakan data aktif. 

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (tengah) dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Februari 2025

Menko Cak Imin: DTSEN Mutlak Dibutuhkan Buat Tangani Kemiskinan Ekstrem

Melalui DTSEN, masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem dapat tertangani dengan cepat dan tepat sasaran.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2025
img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut