Negara Bisa Kacau Gara-gara Database Pasien COVID-19 Bocor?

Hacker.
Sumber :
  • ClevGuard

VIVA – Pasar gelap peretas, Raidforums beberapa hari lalu menyediakan penjualan 230 ribu data tes Covid-19 milik warga Indonesia. Pakar Keamanan Siber dari CISSRec, Pratama Prasadha mengatakan, data yang dimiliki cukup berisiko, terutama bagi pasien.

3 Rahasia Tersembunyi: Cara Manfaatkan AI untuk Bisnis

Sejumlah data yang dimiliki peretas dengan akun Database Shopping ini terdiri dari nama, tanggal laporan, alamat dan telepon, NIK, hasil tes PCR, hingga lokasi tempat pasien dirawat.

"Data yang sebenarnya cukup berisiko, terutama untuk pasien karena ada alamat rumah dan statusnya. Data memang menjadi hal yang diburu oleh para peretas saat ini, tak selalu mereka mencari data kartu kredit," kata Pratama kepada VIVA Tekno, Minggu, 21 Juni 2020.

Posko Digital Data Kecelakaan Online Bakal Diterapkan saat Arus Libur Natal dan Tahun Baru

Dia mengatakan, ada pula risiko pasien yang datanya bocor bisa dijauhi secara sosial. Mengingat, hingga saat ini masih ada masyarakat Indonesia yang bersikap berlebihan terhadap orang positif Covid-19.

Risiko dengan cakupan besar juga dialami negara. Pratama mengatakan, ini terjadi apabila yang membeli data tersebut memiliki tujuan menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia.

Polres Tangerang Minta Masyarakat Lapor Bila ingin Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2025

"Karena masih banyak masyarakat yang mudah tersulut dengan isu Covid-19. Misalnya, melakukan pengucilan bahkan pengusiran, hal yang bisa menimbulkan gesekan horizontal," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, jika peretas Database Shopping mengklaim memiliki 231.636 data pribadi data pasien Covid-19. Penjualan tersebut telah diunggah di Raidforums sejak 18 Juni lalu.

Pasar gelap para peretas, Raidforums juga sebelumnya jadi tempat untuk menjual data pengguna dua startup besar, Bukalapak dan Tokopedia. Saat informasi tersebar bulan lalu, dikabarkan ada 13 juta data pengguna Bukalapak yang dijual di sana.

Namun saat itu, Kepala Eksekutif Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengaku jika data pribadi tersebut berasal dari kejadian tahun lalu, dan bukan merupakan data aktif. 

Ilustrasi Uang Rupiah

Uang Asli atau Uang Palsu?Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu yang Super Mudah

Kasus peredaran uang palsu di Indonesia terus menjadi perhatian serius. Baru-baru ini, jaringan produksi dan distribusi uang palsu berhasil diungkap oleh kepolisian di...

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024