Wow, Planet Mars Berubah jadi Hijau
- apod.nasa.gov
VIVA – Planet Mars dikenal sebagai planet Merah karena rona tembaga di dalamnya. Saat ini tempat itu menjadi kering, berdebu, dan berangin. Tapi, asal tahu saja, dahulu planet ini sangat basah, dengan sungai dan danau yang menghiasi permukaannya. Namun kini tiba-tiba berubah menjadi hijau. Ada apa ya?
Dikutip dari laman BGR, Selasa, 16 Juni 2020, para peneliti melaporkan planet itu tiba-tiba berubah menjadi hijau. Bukan dikarenakan tiba-tiba ada tanaman yang tumbuh subur tetapi warna ini sebenarnya adalah atmosfer tipis yang telah mengambil cahaya hijau, menurut pengamatan Trace Gas Orbiter.
Di beberapa bagian pada planet kita, masyarakat sering kali disuguhi pertunjukan cahaya spektakuler di langit malam. Cahaya Utara atau Selatan misalnya, adalah fenomena yang paling populer dan sering dipelajari.
Di Bumi garis-garis berwarna biru, hijau dan lain sebagainya di langit adalah hasil dari medan magnet planet kita yang mengalirkan partikel berenergi. Namun cahaya yang ada di Mars berbeda dengan fenomena di Bumi.
Planet Mars tidak memiliki medan magnet yang kuat seperti di Bumi, namun mereka memiliki oksigen di atmosfernya. Atom-atom oksigen terisi oleh sinar Matahari dan kemudian ketika mereka menjadi rileks, oksigen akan memancarkan warna hijau pucat.
Para astronot sering melihat fenomena ini di sekitar Bumi, sehingga mereka tidak terlalu terkejut bisa menyaksikan ini di Mars. Namun kemudian mereka memberi wawasan tentang atmosfer kepada ilmuwan.
"Melihat pancaran cahayanya, Anda bisa mengetahui ketebalan atmosfer dan bagaimana perbedaannya. Jika terus mengamati fenomena, maka kamu akan mengetahui ketebalan atmosfer berubah, bisa terjadi karena keadaan memanas saat badai debu," ujar peneliti Manish Patel.
Para peneliti tidak yakin akan ketebalan atmosfer di Mars, hal ini lah yang membuat robot bajak terkadang sulit bisa mencapai permukaan Mars untuk melakukan penelitian.
Mengetahui posisi dan ketebalan atmosfer jadi poin penting ketika peneliti ingin pergi ke planet lain. Hal tersebut akan mempengaruhi sudut pendekatan yang harus dilakukan pesawat untuk menghindari kerusakan, saat masuk maupun keluar Planet Mars.