Masuk Islam Gara-gara Game Online
- abc
"Ketika kami mulai bertukar pesan, saya langsung merasa nyambung berbicara dengannya. Tidak tahu mengapa dan bagaimana, tapi kami betul-betul saling sahut-sahutan."
Kim awalnya sempat merasa tidak percaya diri ketika harus memasang fotonya di kelompok chat bernama Discord, yang terkenal di kalangan "gamers", karena ia adalah satu-satunya pemain yang mengenakan hijab.
"Saya agak khawatir tentang bagaimana teman-teman saya dalam kelompok akan melihat saya, "apakah mereka akan menghakimi saya karena agama saya"?" katanya.
Namun, akhirnya Kim memutuskan untuk jujur kepada anggota kelompoknya, yang selalu sedia menolongnya bila ada masalah.
"Saya baru kehilangan Ayah saya sebelum saya main game ini. Jadi berhubungan dengan mereka sedikit memberikan kedamaian, dan membantu mengalihkan perhatian saya," kata dia.
"Jadi, saya tidak mau membohongi mereka. Saya yakin mereka dapat menerima saya apa adanya."
Kim awalnya khawatir dengan berbagi menampilkan fotonya di online game yang bisa dilihat pemain lainnya.
Koleksi pribadi
"Saya pikir hijab adalah lambang penindasan"
Semakin Zahra dekat dengan Kim, semakin ia berani membicarakan topik keagamaan. Meski sebelumnya tidak beragama atau ateis, Zahra merasa pandangan tentang Islam telah terkontaminasi oleh pengalamannya di masa lalu.
"Satu-satunya hubungan saya dengan Islam adalah beberapa tahun lalu, ketika salah satu teman baik saya mulai berpacaran dengan pria Muslim Afghanistan," kata dia.