Ramai-ramai Berburu Air di Bulan

Berburu air di Bulan.
Sumber :
  • Air & Space Magazine

VIVA – Perusahaan robotika luar angkasa, Astrobotic, akan mengirim robot bajak ke Bulan untuk berburu air di penghujung 2023, menurut Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA. Namun, roket komersial mana yang akan membawa bajak seukuran kereta golf itu belum diputuskan.

Pentingnya Minum Air Bersih dan Berkualitas, Ternyata Berkaitan dengan Stunting

Dilansir dari laman The Verge, Minggu, 14 Juni 2020, robot tersebut adalah Volatiles Investigating Polar Exploration Rover (VIPER), yang akan memburu air es di Kutub Selatan Bulan serta akan mencari tahu seberapa banyak air permanen yang tersembunyi di kawah-kawah milik satelit alami Bumi tersebut.

NASA ingin memetakan keberadaan air dan berharap bisa dimanfaatkan di masa depan. Astrobotic menjadi penyedia robot yang terpilih untuk mengikuti program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA.

Kekeringan, Warga di Lombok Tayamum untuk Salat

CLPS akan membantu NASA dalam mengirim muatan ke Bulan untuk Program Artemis, yang mana memiliki tujuan menempatkan astronot wanita pertama di Bulan pada 2024, yang nilai kontraknya mencapai US$199,5 juta atau sekitar Rp2,8 triliun.

VIPER juga akan menumpang pada pesawat pendarat Griffin. Setelah mendarat, robot penjelajah bertenaga surya itu akan menjalankan misi selama 100 hari. VIPER akan menempuh perjalanan sejauh 12 mil dan akan diberi pelatihan untuk memetakan dan menemukan air di Bulan.

Intip Strategi Lippo Karawaci Pastikan Penggunaan Air Efisien

NASA sangat tertarik dengan air karena itu menjadi sumber daya penting untuk eksplorasi manusia. Air bisa diubah menjadi bahan bakar roket, oksigen, dan untuk bertahan hidup manusia tentunya. Mereka tahu ada air es di Kutub Selatan Bulan tetapi masih belum yakin akan jumlahnya.

"Kunci untuk hidup di Bulan adalah air. Sama seperti di Bumi. Sejak ditemukan air 10 tahun silam maka kita perlu tahu apakah air bisa memenuhi kebutuhan hidup manusia di sana. Penelitian ini akan menjawab pertanyaan tentang di mana letak air itu dan berapa banyak yang bisa kita gunakan," kata Manajer Proyek VIPER, Daniel Andrews.

Pada 2021, mereka juga akan mengirim robot pendarat lain ke satelit alami Bumi itu. NASA berencana terbang menggunakan Roket Vulcan United Launch Alliance generasi baru. Robot yang digunakan memiliki ukuran yang lebih kecil, yaitu Peregrine, yang akan mengirim beberapa muatan kecil ke permukaan bulan untuk kebutuhan NASA.

Ilustrasi air putih

Mengintip Proses Pembuatan Air Minum, dari Mata Air Sampai ke Tangan Masyarakat

Masyarakat Indonesia juga perlu tahu bahwa setiap tetes air yang dikonsumsi setiap hari telah melewati proses yang ketat dan terjaga kualitasnya untuk memenuhi standar.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024