Muncul Ramalan dari Ilmuwan, Dunia akan Segera Kiamat
- U-Report
VIVA – Tahun 2020 bisa dikatakan sebagai momen rumit bagi kehidupan manusia. Sebab, banyak hal menakutkan menimpa sebagian besar umat manusia, mulai dari adanya pandemi virus corona COVID-19 hingga hadirnya lebah pembunuh.
Parahnya, kejadian-kejadian luar biasa serta tak terbayangkan yang terjadi saat ini belum selesai, kemudian muncul lagi informasi yang membuat manusia perlu bersiap diri. Ya, sebuah teori konspirasi menyebut dunia akan berakhir pada Juni 2020.
Dilansir dari situs Mirror, Sabtu, 13 Juni 2020, teori konspirasi mengatakan, peristiwa-peristiwa yang ada saat ini belum akan mencapai kategori terburuk, sampai para ahli mengklaim dunia akan berakhir minggu depan, tepatnya pada 21 Juni 2020.
Teori ini berbasiskan kalender Gregorian yang dikenalkan pada 1582. Ada 11 hari yang hilang dari kalender tersebut, mencerminkan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari. Teori ini mungkin tidak banyak terdengar, jauh lebih populer konspirasi hari kiamat pada 2012.
Ilmuwan Paolo Tagaloguin dalam sebuah tweet (yang saat ini sudah dihapus) sempat mengatakan, jika mengikuti kalender Julian, secara teknis kiamat datang pada 2012. Jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena pergeseran penggunaan kalender Gregorian sebanyak 11 hari.
"Selama 286 tahun menggunakan kalender Gregorian (1752-2020), 11 hari yang hilang ada 2.948 hari. Setahun ada 365 hari. Jika hilang 2.948 hari sama seperti delapan tahun," ujarnya.
Sehingga seharusnya 21 Juni 2020 adalah 21 Desember 2020. Jika kembali mengingat teori kiamat pada 2012, para pencetus teori konspirasi juga mengatakan bahwa hari kiamat akan datang pada 21 Desember 2012.
"Teori konspirasi kiamat dimulai dari cerita planet Nibiru yang sedang melakukan perjalanan ke Bumi. Planet itu seharusnya ditemukan oleh bangsa Sumeria," ujar Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA).
Ramalan hari kiamat terus mengalami perubahan, dari semula diperkirakan pada Mei 2003. Tapi kemudian karena tidak terjadi apa-apa, mereka menggeser hari kiamat ke Desember 2012 dan dikaitkan dengan akhir salah satu siklus dari kalender Maya kuno.
Pada kenyataannya dunia tidak berakhir, dan teori 21 Juni 2020 juga sangat tidak mungkin terjadi. Klaim pada delapan tahun yang lalu dipertanyakan NASA, terkait dasar sainsnya dan bukti-buktinya.