LIPI Uji Tanaman Herbal Indonesia untuk Pasien Corona, Apa Hasilnya

Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan uji klinis kandidat immunomodulator dari tanaman herbal asli Indonesia ke 90 pasien Corona di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin malam, 8 Juni 2020. Dua produk yang akan di uji klinis adalah Cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung.

Cara Efektif Mengatasi Pegal Linu dengan Tanaman Herbal Pilihan

LIPI melakukan uji klinis bersama Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran dengan pendampingan regulasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Uji klinis ini merupakan tonggak sejarah bagi pengembangan suplemen dan obat di Indonesia, karena merupakan uji klinis produk herbal pertama yang ditujukan untuk penangan COVID-19 di Indonesia, yang dipimpin dan dirancang oleh peneliti Indonesia," kata Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, seperti dikutip dari situs LIPI, Kamis, 11 Juni 2020.

Potensi Tanaman Herbal Indonesia dalam Kecantikan dan Makanan Sehat Mulai Menarik Perhatian

Ia juga menjelaskan, bila berhasil uji klinis ini akan membuktikan bahwa suplemen yang selama ini telah diproduksi bisa klaim untuk penanganan COVID-19. Dengan begitu berpotensi untuk menjadi produk ekspor unggulan Indonesia.

Sementara itu, Masteria Yunovilsa Putra dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI selaku Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari Herbal untuk Penanganan COVID-19 menjelaskan, kombinasi herbal yang akan sedang diuji klinis tersebut sudah memiliki nomor ijin edar.

Politikus PKS Prihatin Jokowi Tak Paham Kedudukan BRIN soal Orkestrasi Penelitian

“Ada prototype dan datanya serta sudah memiliki izin edar dari BPOM,” jelasnya. Masteria mengungkapkan, obat dan suplemen herbal ini diharapkan tidak hanya untuk mengobati, namun dapat digunakan sebagai pencegahan untuk Orang dalam Pengawasan atau ODP dan Pasien dalam Pengawasan atau PDP yang terindikasi COVID-19.

“Diharapkan pada bulan Juli analisis dan hasil sementara dari uji klinis sudah terlihat," ungkap dia. Risetnya sendiri telah dilakukan sejak Maret lalu, yang diawali dengan pengkajian ilmiah terhadap beberapa komoditas herbal Indonesia yang diperkirakan memiliki aktivitas imunomodulator.

Kegiatan pengkajian ilmiah ini dikerjakan oleh tim peneliti LIPI, Universitas Gadjah Mada, dan PT Kalbe Farma Tbk. “Harapannya jika nanti tanaman herbal ini lulus uji klinis, ketersediaanya terjamin dan dapat mudah ditemukan di sekitar,” papar Masteria.

Ilustrasi daun katuk.

5 Tanaman Herbal yang Bisa Bantu Perbanyak ASI

PAFI Biak Numfor dengan situs pafibiaknumfor.org, penggunaan herbal telah lama dikenal sebagai salah satu solusi aman dan efektif untuk mendukung produksi ASI.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2024